Jumat, 18 Mei 2018

Total Quality Management TQM (Rancangan Teknik Industri)



 










Soal :
1.      Jelaskan pengertian RTI,??
2.      Coba jelaskan dengan melihat literature minimal 3 manajemen fads,??


Jawaban :
1.      Rancangan Teknik industri adalah kombinasi dari seni terapan dan ilmu terapan , dimana estetika , ergonomi dan kegunaan dari produk dapat diperbaiki untuk pemasaran dan produksi  Peran seorang desainer industri untuk membuat dan melaksanakan solusi desain terhadap masalah bentuk, kegunaan, ergonomi fisik , pemasaran, pengembangan merek dan penjualan.
Istilah "industri" desain sering dikaitkan dengan desainer Yusuf Claude Sinel pada 1919 (walaupun ia sendiri menyangkalnya dalam wawancara nanti) tetapi disiplin mendahului yang oleh setidaknya satu dekade.. Misalnya Deutscher Werkbund , didirikan pada 1907 dan sebagai awal dari Bauhaus , adalah upaya yang disponsori negara untuk mengintegrasikan industri kerajinan tradisional dan teknik produksi massal, untuk menempatkan Jerman pada pijakan yang kompetitif dengan Inggris dan Amerika Serikat.
           
2.      1. Total Quality Management (manajemen kualitas terpadu)
TQM atau Total Quality Management (Bahasa Indonesia: manajemen kualitas total) adalah strategi manajemen yang ditujukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi. Sesuai dengan definisi dari ISO, TQM adalah "suatu pendekatan manajemen untuk suatu organisasi yang terpusat pada kualitas, berdasarkan partisipasi semua anggotanya dan bertujuan untuk kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan serta memberi keuntungan untuk semua anggota dalam organisasi serta masyarakat."
Definisi pendeknya, TQM adalah costumer focus dan company-wide dengan melakukan
·         aktifitas pendekatan sistem
·         aktifitas pendekatan ilmiah
sehingga untuk menjadi perusahaan yang terunggul sebuah perusahaan memberikan kepuasan konsumen melalui produk yang dihasilkan dan jasa kemudian hasilnya untuk meningkatkan unjuk kerja perusahaan.
Filosofi dasar dari TQM adalah "sebagai efek dari kepuasan konsumen, sebuah organisasi dapat mengalami kesuksesan."
Kendaraan yang digunakan dalam TQM:
1.      Manajemen Harian
2.      Manajemen Kebijakan
3.      Manajemen Cross-functional
4.      Gugus Kendali Mutu
TQM telah digunakan secara luas dalam manufaktur, pendidikan, pemerintahan, dan industri jasa, bahkan program-program luar angkasa dan ilmu pengetahuan NASA.
Di Indonesia, TQM pertama kali diperkenalkan pada tahun 1980-an dan sekarang cukup populer di sektor swasta khususnya dengan adanya program ISO 9000. Banyak perusahaan terkemuka dan perusahaan milik negara telah mengadopsi TQM sebagai bagian dari strategi mereka untuk kompetitif baik di tingkat nasional mupun internasional. Tetapi TQM kurang begitu dikenal di sektor publik. Namun kini keadaan sudah berubah, faktor-faktor yang mendorong sektor swasta untuk beradaptasi dengan konsep ini, juga memiliki dampak terhadap cara pemerintah menyediakan pelayanan.
Indonesia kini berada dalam periode transisi, dari gaya pemerintahan otoriter yang sangat sentralistik menuju ke gaya pemerintahan bottom-up yang desentralistik, dimana pemerintah daerah berada dalam proses menerima otonomi daerah. Masa transisi ini berlangsung dalam masa krisis ekonomi dan restrukturasi yang memaksa pemerintah untuk mengeksplorasi model-model pengadaan pelayanan alternatif. Sebenarnya, UU No. 22 1999 (mencakup kepemerintahan daerah) memiliki potensi untuk mentransformasi cara pemberian pelayanan oleh pemerintah secara dramatis. UU ini bertujuan untuk memberdayakan pemerintah daerah, menguatkan masyarakat lokal dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Dalam konteks inilah terdapat peluang yang berharga untuk memperkenalkan dan melaksanakan TQM.

Dalam pengalaman DELIVERI di sektor peternakan, TQM telah memainkan peran penting dalam merubah perilaku dari tingkat petani hingga tingkat manajemen senior. Evaluasi terhadap pelaksanaan TQM mengidentifikasi peningkatan tingkat kepuasan pelanggan dan kualitas pelayanan pada program inseminasi buatan di Kabupaten Bulukumba dan Barru. Di Minahasa, Juru Kesehatan Hewan Masyarakat memenuhi kebutuhan para petani terhadap perawatan kesehatan hewan dengan biaya terjangkau.

Namun demikian, penerapan TQM adalah suatu proses jangka panjang dan berlangsung terus menerus, karena budaya suatu organisasi sangatlah sulit untuk dirubah. Faktor-faktor yang membentuk budaya organisasi seperti struktur kekuasaan, sistem administrasi, proses kerja, kepemimpinan, predisposisi pegawai dan praktek-praktek manajemen berpotensi untuk menjadi penghambat perubahan. Terkadang kekuasaan paling penting di sektor publik tidak ditemukan dalam organisasi, tetapi lebih sering terdapat pada sistem yang lebih besar. Sebagai contoh, sistem pendidikan, personalia, peraturan dan anggaran berada di luar kekuasaan organisasi sektor publik.

Selain hambatan-hambatan yang berada di luar ruang lingkup sebuah organisasi, terdapat kendala lain yang khas di setiap organisasi, seperti kurangnya akuntabilitas terhadap pelanggan, tidak jelasnya visi dan misi, penolakan terhadap perubahan dan lemahnya komitmen di kalangan manajer senior untuk menerapkan TQM.

Potensi keberhasilan TQM sudah nampak dan dampaknya pun bisa diperlihatkan, sekarang yang dibutuhkan adalah keputusan untuk melaksanakan TQM. Hal ini mestinya menjadi bagian dari suatu strategi untuk meningkatkan komitmen lembaga- lembaga publik untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

                2. Brainstorming

 


                                   



Brainstorming sudah lama dikenal sebagai teknik untuk mendapatkan ide-ide kreatif sebanyak mungkin dalam kelompok. Bagi yang belum mengenal brainstorming, teknik ini didasarkan atas empat syarat. Kelompok yang mengikuti brainstorming harus:
·         Menghasilkan ide-ide sebanyak mungkin
·         Menghasilkan ide-ide yang segila mungkin
·         Membangun ide dari ide-ide sebelumnya
·         Menghindari penilaian atas ide-ide yang dihasilkan
Kelihatannya cara seperti ini memang bisa menghasilkan ide lebih banyak dibanding harus menghasilkan ide sendirian. Dalam buku yang terkenal, Applied Imagination karangan Alex Osborn, teknik brainstorming dikatakan mampu membuat individu menghasilkan ide dua kali lebih banyak dibanding bila bekerja sendirian.
Apakah itu benar?
Beberapa percobaan dilakukan untuk menguji kesimpulan Osborn tersebut. Tahun 1958, setahun setelah buku Osborn tersebut diterbitkan, sebuah penelitian membuktikan bahwa kesimpulan Osborn ternyata salah! Percobaan lain yang dilakukan tahun 1987 oleh Michael Diehl dan Wolfgang Stroebe dari Tubingen University di Jerman menghasilkan kesimpulan serupa.
Ide-ide yang dihasilkan brainstorming ternyata tidak mampu mengalahkan jumlah ide-ide yang dihasilkan oleh ide-ide yang dikumpulkan masing-masing anggota kelompok setelah mereka diminta bekerja sendirian.
Mengapa bisa demikian? Ada beberapa kemungkinan di sini. Kemungkinan pertama adalah apa yang disebut sebagai free rider phenomenon. Di sini, beberapa anggota kelompok lebih memilih untuk menyimpan pendapatnya dan membiarkan anggota lain berpartisipasi. Bisa jadi mereka merasa sesi brainstorming tersebut tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna untuk diri mereka sendiri. Alasan kedua adalah apa yang disebut dengan evaluation apprehension. Menurut teori ini, para peserta kemungkinan tidak berani menghasilkan ide-ide yang benar-benar gila karena kuatir akan ditertawakan di belakang. Diehl dan Stroebe mengakui adanya pengaruh kedua kemungkinan tersebut, walau tidak signifikan. Menurut mereka, yang paling berperan adalah fenomena ketiga yang disebut dengan blocking.
Apa itu blocking? Pada sesi brainstorming, para peserta akan bergantian mengemukakan idenya. Pada saat ada orang lain yang berbicara, sementara ada ide yang tiba-tiba muncul di otak Anda, Anda harus menunggu giliran. Dan karena kapasitas memori jangka pendek (short-term memory) manusia tidak mampu menghasilkan ide baru sementara masih harus mengingat ide sebelumnya yang belum dikeluarkan, Anda akan menghabiskan waktu tanpa mampu menghasilkan ide lebih lanjut. Terkadang, bila giliran untuk berbicara terlalu lama, bisa jadi Anda malah sudah melupakan ide yang hendak Anda sumbangkan. Fenomena ini juga didukung oleh fakta bahwa semakin banyak anggota kelompok yang ikut, semakin sedikit ide yang dihasilkan, bila dibandingkan dengan jumlah ide yang bisa dihasilkan bila masing-masing anggota kelompok bekerja sendirian.
Kalau demikian, bukankah brainstorming tidak berguna? Bukankah lebih baik bila kita bekerja sendirian dulu dan lalu ide-ide tersebut tinggal dikumpulkan dan digabung? Tentu saja tidak. Kelebihan brainstorming yang tidak dimiliki oleh kerja sendirian adalah kemampuannya menggabungkan ide dari beberapa individu. Karena itu yang harus dipikirkan adalah bagaimana memanfaatkan kelebihan tersebut sambil mengurangi kelemahannya.
Teknik sederhana berikut layak untuk dicoba. Sebelum sesi brainstorming dimulai, masing-masing peserta diberi secarik kertas dan diminta bekerja sendirian terlebih dahulu selama 20-30 menit. Minta mereka mendaftarkan sebanyak mungkin ide yang bisa dihasilkan. Setelah itu barulah mereka diminta bergabung dalam kelompok sambil membawa daftar tersebut. Untuk membuat sesi brainstorming menjadi hidup, jangan meminta mereka membaca daftar tersebut secara kaku. Tetap biarkan diskusi mengalir bebas, dan bila diskusi kebetulan menyinggung salah satu item pada daftar mereka, barulah item tersebut dikeluarkan. Minta kelompok terus menerus membangun ide yang satu dari ide lainnya. Pada akhir sesi, diharapkan semua item pada daftar peserta sudah dibahas. Dengan cara tersebut, brainstorming akan menghasilkan manfaat maksimal.



                       
Brainwriting maupun brainstorming merupakan cara untuk mencari dan menemukan ide. Duh ide mengapa lama tak nampak. Duh ide janganlah bikin kepala ini botak.
Brainwriting memuncculkan ide dari berbagai macam pihak yang tertatap dalam wujud tulisan. Ide yang muncul demikian bersifat personal atau dikenal dengan sebutan nominal brainwriting. Sedangkan interacting brainwriting tidak lain sebutan dalam ide muncul dari kelompok atau beberapa orang. Bukan … bukan secara tertulis brainstorming dalam keberadaannya menggunakan pendekatan terstruktur dan pendekatan tidak terstruktur. Pendekatan tidak terstruktur diterapkan manakala ide yang muncul tidak mengikuti brainstorming formal. Ini berarti, saat mengikuti brainstorming formal mengindikasikan kepada kita pendekatan yang terstruktur digunakan. Brainstorming berlangsung secara lisan. Sehingga brainwriting brainstorming tidak lain tulisan lisan. Sengaja disini digabungkan bukan karena tanpa alas an. Dengan hanya brainwriting saja ide dapat bermunculan apalagi brainwriting brainstorming pasti banyak perdebatan atau saying-sayangan. Emh ini terjadi dalam kasus sepasang muda mudi yang chatting setelah perkenalan muncul ide ketemuan, setelah ketemuan muncul ide duduk berdekatan, lantas setelah duduk berdekatan maka tatap tatapan, pegang-pegangan pun dilakukan dan akhirnya bilang ah aduch sayang aku tak tahan. Titik. Brainwriting brainstorming.









3. Ekonomi nilai tambah (economic value added)



Dalam corporate finance , Economic Value Added atau EVA adalah perkiraan dari sebuah perusahaan keuntungan ekonomi - menjadi nilai yang diciptakan yang melebihi pengembalian yang diperlukan dari perusahaan pemegang saham - di mana EVA adalah laba yang diperoleh oleh perusahaan dikurangi biaya pembiayaan perusahaan modal . Idenya adalah bahwa pemegang saham keuntungan ketika kembali dari modal usaha lebih besar dari biaya modal yang; lihat Corporate finance: manajemen modal kerja . Jumlah ini dapat ditentukan, antara cara lain, dengan membuat penyesuaian GAAP akuntansi, termasuk dikurangi biaya peluang modal ekuitas.
Menghitung EVA
EVA Laba Usaha Bersih Setelah Pajak (atau NOPAT ) dikurangi biaya modal uang. Setiap nilai yang diperoleh oleh karyawan perusahaan atau pengguna produk tidak termasuk dalam perhitungan. The basic formula is: Rumus dasarnya adalah:
\ Mathit EVA {} \ = \ (r - c) \ cdots K \ = \ \ mathit {NOPAT} - K c \ cdots
dimana:
·         r = {\ mathit NOPAT {} \ over K}, Adalah Laba terhadap Modal yang Diinvestasikan (ROIC);
·         c \,is the Weighted Average Cost of Capital (WACC); adalah rata-rata Biaya Modal Tertimbang (WACC);
·         K \,; adalah modal yang digunakan ;
·         NOPAT adalah Laba Usaha Bersih Setelah Pajak, dengan penyesuaian dan terjemahan dengan amortisasi goodwill, kapitalisasi iklan merek dan lain-lain.
Perhitungan EVA
EVA = (rc) x Modal
EVA = (Modal rx) - (cx Modal)
EVA = Capital (NOPAT-cx
EVA laba usaha = - biaya modal
dimana: r = tingkat pengembalian, dan
                   c = biaya modal, atau biaya rata-rata tertimbang modal.
NOPAT adalah laba yang diperoleh dari operasi perusahaan setelah pajak tetapi sebelum beban pembiayaan dan non-kas-entri pembukuan. Ini adalah kolam total keuntungan yang tersedia untuk memberikan kembali uang tunai untuk mereka yang memberi modal bagi perusahaan.
Modal adalah jumlah uang tunai yang diinvestasikan dalam bisnis, setelah dikurangi penyusutan. Hal ini dapat dihitung sebagai jumlah hutang berbunga dan ekuitas atau sebagai jumlah aktiva bersih dikurangi kewajiban lancar tanpa bunga-bearing.
muatan Modal adalah arus kas yang diperlukan untuk mengkompensasi investor untuk keberisikoan bisnis mengingat jumlah modal yang diinvestasikan.
Biaya modal adalah tingkat pengembalian minimum modal yang dibutuhkan untuk mengkompensasi investor hutang dan ekuitas untuk risiko bantalan.
Perspektif lain tentang EVA dapat diperoleh dengan melihat Kembali sebuah perusahaan Aktiva Bersih (RONA). RONA adalah rasio yang dihitung dengan membagi NOPAT suatu perusahaan dengan jumlah modal yang mempekerjakan (RONA = NOPAT / Modal) setelah melakukan penyesuaian yang diperlukan dari data yang dilaporkan oleh sistem akuntansi konvensional keuangan.
EVA = (Bersih Investasi) (RONA - kembali wajib minimum)
Jika RONA berada di atas tingkat ambang batas, EVA positif.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

laporan kerja praktek

PROSES PENGOLAHAN DAN PERENCANAAN PRODUKSI PREMIUM DI PT. PERTAMINA REFINERY UNIT II DUMAI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tujuan utama Pendidikan Nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam GBHN, diarahkan pada penge...