BAB
V
SABUK DAN
RANTAI
A. FUNGSI SABUK DAN RANTAI
Fungsi utama sabuk dan
rantai adalah sebagai alat transmisi daya atau putaran dimana jarak antara daya
mula dan penerima daya tidak memungkinkan dipakai alat transmisi roda gigi atau
poros.

II. Transmisi Sabuk
Pada transmisi dengan
sabuk dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
1. Sabuk rata : dipasang pada
puli silinder dan meneruskan momen antara dua poros yang jaraknya dapat sampai dengan
10 meter dengan perbandingan putaran antara 1:1 sampai dengan 1 : 6.
2. Sabuk trapesium / sabuk V
: dipasang pada puli beralur V dapat meneruskan momen dengan jarak mencapai 5
meter dengan perbandingan putaran 1: 1 sampai 1 : 7.
3. Sabuk bergilir/ sabuk bergigi
: dipasang pada sproket gilir dengan jarak sampai dengan 2 meter dan dapat
meneruskan momen dengan perbandingan yang tepat hal ini disebabkan tidak
terjadi slip pada saat penerusan momen sebesar antara 1:1 sampai dengan 1: 6.
a. Transmisi Sabuk V
Sebagian besar transmisi
sabuk menggunakan sabuk V karena mudah penanganannya dan harganyapun murah.
Karena terjadi slip pada saat menghantar daya maka perbandingan putaran antara
ke dua poros tidak dapat secara tepat terjadi.
Sabuk V yang dibelitkan
pada puli beralur akan mengalami bengkokan sehingga bagian dalamnya mengalami
pembesaran , dengan demikian akan menambah gaya gesek yang ditimbulkan. Gaya gesek ini juga ditimbulkan oleh bentuk
baji pada sabuk, dengan besarnya gaya
gesek ini akan menghasilkan daya yang besar pada tegangan yang relatih rendah.
![]() |
Ukuran
penampang sabuk V
Pada gambar di atas
merupakan type sabuk sabuk v dengan ukuran penampangnya.
Perbandingan putaran poros
adalah :

kecepatan linier sabuk
adalah :

|
|
|
|


|



|

|
|









![]() |
![]() |
||
∟a O1A
= ∟b O2 B = π - 2g
ab = AB = C cos g
= C
≈ C ( 1 -
)


maka :
L = 

= 

oleh karena
g ≈
sin g = (Dp - dp) /2C
maka :
L = 


dalam perdagangan terdapat
bermacam – macam ukuran sabuk , namun untuk mendapatkan sabuk dengan panjang
yang sesuai dengan hasil perhitungan pada umumnya sulit didapat.
Jarak sumbu poros dapat dinyatakan sebagai :

dimana :
b = 2L – 3,14 (Dp
+ dp)
Bila sabuk v dalam keadaan
tidak meneruskan daya atau momen, maka tegangan di seluruh panjang sabuk adalah
sama. Tegangan ini disebut dengan tegangan awal. Bila sabuk mulai bekerja
meneruskan momen maka tegangan akan bertambah pada sisi tarik dan berkurang
pada sisi kendor.
b. Transmisi sabuk gilir
Kekurangan yang terjadi
pada transmisi sabuk V yaitu terjadinya slip sehingga perbandingan putaran
menjadi tidak tepat, maka untuk mengurangi kekurangan tersebut kini telah
dikembangan jenis sabuk yang dapat mengatasi kekurangan tersebut yaitu jenis
sabuk “timing belt”(sabuk gilir)
Sabuk gilir dibuat dari
bahan karet neopren atau plastik poliuretan sebagai bahan cetak dengan inti
dari serat gelas atau kawat baja, serta gigi yang dicetak secara teliti di
permukaan sebelah dalam dari sabuk. Karena sabuk gilir dapat melakukan
transmisi dengan cara mengait seperti roda gigi atau rantai, maka gerakan
penghantaran daya mempunyai perbandingan yang tetap dapat diperoleh
![]() |
c.
Transmisi Rantai Rol
Transmisi rantai rol biasa
dipergunakan untuk mentransmisikan daya dengan jarak antara dua poros yang
lebih jauh dari alat transmisi roda gigi tapi lebih pendek dari alat transmisi
sabuk.
Transmisi rantai mempunyai
perbandingan putaran transmisi yang tetap. Keuntungan lain transmisi ini adalah
: mampu meneruskan daya besar, keausan kecil yang terjadi pada bantalan ,
pemasangan mudah , tidak memerlukan tegangan awal seperti pada transmisi sabuk.
Oleh karena keuntungan yang dimiliki oleh rantai ini maka pemakaian alat ini menjadi
lebih luas dibanding dengan alat transmisi sabuk atau roda gigi.
Kekurangan yang dimiliki
alat transmisi rantai adalah : variasi kecepatan yang tidak dapat dihindari
karena lintasan busur yang terjadi pada sproket yang mengait mata rantai ;
suara yang ditimbulkan lebih berisik dari pada transmisi sabuk ;getaran yang
ditimbulkan oleh tumbukan antara mata rantai dengan dasar kaki gigi sproket;
perpanjangan yang terjadi karena keausan pena dan bus yang diakibatkan oleh
gesekan dengan sproket. Karena kekurangan ini rantai rol tidak dapat dipakai
untuk putaran dengan kecepatan tinggi.
![]() |
Rantai dapat dibagi
menjadi dua jenis yaitu rantai rol dan rantai gigi. Rantai rol terdiri dari
pena , rol, bus dan plat mata rantai, sedangkan pada rantai gigi terdiri dari
plat berprofil roda gigi dan pena berbentuk bulan sabit yang disebut sambungan
kunci. Rantai gigi adalah pengembangan dari rantai rol yang bertujuan untuk
mengatasi kekurangan yang dimiliki rantai rol yaitu dalam hal bunyi dan dan
kecepatan dalam mentransmisikan daya. Sproket pada rantai gigi dibuat dengan
bentuk profil roda gigi.
![]() |
Untuk menghitung panjang
rantai dapat dipergunakan rumus perhitungan sebagai berikut:

dimana :
Lp = panjang rantai yang dinyatakan dengan
jumlah mata rantai
Z1 = jumlah gigi sproket kecil
Z2 = jumlah gigi sproket besar
Cp =
jarak sumbu poros yang dinyatakan dengan jumlah mata rantai(dapat berupa
bilangan pecahan)
Jika jumlah
mata rantai dan jumlah gigi sproket sudah terlebih dahulu ditentukan, maka
jarak sumbu poros dapat dihitung dengan rumus – rumus berikut ini :
|
|

Sproket
rantai terbuat dari bahan baja karbon untuk ukuran kecil dan bahan besi cor dipergunakan
untuk sproket yang berukuran besar.
![]() |
|||||
![]() |
|||||
|
TUGAS
:
1.
HITUNG PANJANG RANTAI PADA SEPEDA MOTOR (MERK : HONDA , SUZUKI , DAN
YAMAHA)
2.
BERAPA PASANG MATA RANTAI PADA KENDARAAN TERSEBUT ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar