Jumat, 18 Mei 2018

mengangkat beban (Ergonomi)

KATA  PENGANTAR
           Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “PEMINDAHAN BAHAN MATERIAL SECARA MANUAL” yang dapat menambah ilmu pengetahuan kita. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Proses produksi sang Penyusun yaitu Ibu TRISNA MESRA, ST yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun karya tulis ilmiah.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

                                                                                                Dumai, Mei 2010
                                                                                               
                                                                                                     Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I.1 PENDAHULUAN……………………………………………………………………………
I.2 DEFENISI PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL           ……………
I.3 FAKTOR RESIKO PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL……
I.3.1  Beberapa Pendekatan untuk Mengurangi Resiko (Tips Ergonomi)     ....................
I.4 HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL .............................................................................................................
a. Menjinjing beban  …………………………………………………………….
b. Organisasi kerja    …………………………………………………………….
c. Metode mengangkat beban          …………………………………………….
d. Supervisi medis     …………………………………………………………….
 I.4.1  Hal-hal yang Harus Dihindari      ...........................................................
I.5 POSISI TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS ....................
I.6 Batasan Beban yang Boleh Diangkat  ………………………………………
A.     Batasan Legal (legal limitations)       …………………………………………………….
B.     Batasan Biomekanika (biomechanical limitations)  …………………………………….
C.     Batasan Fisiologi (physiological limitations) …………………………………….
D.    Batasan Psiko-fisik (psycho-physical limitations)     …………………………………….
I.6 FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN       …………………….
I.7 FAKTOR- AKTOR YANMG BERHUBUNGAN DENGAN PEKERJA    …………….
I.8  Gambar Mengenai Lifting ……………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA          …………………………………………………………………….
PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL

I.1 PENDAHULUAN
Pemindahan bahan (material) secara manual apabila tidak dilakukan secara ergonomic akan menimbulkan kecelakaan dalam industri. Kecelakaan industri (industrial accident) yang disebut sebagai “Over exertion-lifting and carrying” yaitu kerusakan jaringan tubuh yang diakibatkan oleh beban angkatan berlebih. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dan sebagainya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Menurut data Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (Accident Facts, 1990), cedera tulang belakang adalah salah satu yang paling umum terjadi (22% dari semua kecelakaan kerja yang terjadi) dan paling banyak membutuhkan biaya untuk pengobatannya. Salah satu penyebab dari cedera ini adalah overload yang dipikul oleh tulang belakang (> 60%) dan 60% dari overload ini disebabkan oleh pekerjaan mengangkat barang, 20% pekerjaan mendorong atau menarik barang dan 20% akibat membawa barang. Pekerja yang mengangkat beban berat akan mengalami kemungkinan cedera punggung 8 kali lipat dari pekerja yang hanya mengangkat barang secara tidak terus menerus. Banyak ahli yang yakin bahwa cedera punggung memiliki hubungan erat dengan pekerjaan manual material handling (MMH). Walaupun penggunaan tenaga mekanik/mesin di industri berkembang dengan cepat dalam MMH, tetapi pada kenyataannya banyak pekerjaan yang tidak dapat menghindari kegiatan MMH ini terutama mengangkat dan menurunkan barang. Rasa nyeri yang kronis (injury) ini membutuhkan penyembuhan yang cukup lama. Disamping itu biaya yang dikeluarkan merupakan bagian yang dominan dari keseluruhan biaya kecelakaan.
Ada beberapa penelitian yang berhubungan dengan MMH terutama mengangkat barang. Beberapa parameter yang umum digunakan adalah frekuensi angkatan, jarak vertikal angkatan, titik awal angkatan, posisi angkatan (simetri dan tidak simetri), ukuran barang yang diangkat, jarak horisontal barang yang diangkat dengan tubuh, kekuatan otot, daya tahan, dan variabel antropometri. Ada juga beberapa penelitian untuk mengembangkan model matematika dalam penentuan MAWL dengan membandingkan kekuatan dinamis dan statis otot. Namun semua model tersebut hanya dapat digunakan untuk menghitung kemampuan tenaga kerja di AS dan Eropa. Penelitian di Indonesia dengan menggunakan subyek orang Indonesia perlu dilakukan karena adanya perbedaan ukuran badan antara orang Amerika dengan orang Indonesia. Sampai saat ini belum ada penelitian dalam bidang ini untuk orang Indonesia dengan menggunakan faktor-faktor yang telah disebutkan di atas.

I.2 DEFENISI PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
Manual material handling (MMH) adalah salah satu pekerjaan paling penting yang sering dilakukan bahkan dalam dunia industri modern saat ini dan bidang ini banyak diteliti karena MMH merupakan sumber utama terjadinya cedera punggung. MMH meliputi mengangkat, menurunkan, membawa, mendorong dan menarik barang. Karya ilmiah/buku-buku yang membahas MMH banyak menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas pekerja dalam melakukan MMH.
            Sementara itu faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya nyeri punggung (back injury), adalah arah beban yang akan diangkat dan frekuensi aktivitas pemindahan. Risiko-risiko nyeri tersebut banyak dijumpai pada beberapa industri, antara lain: industri berat, pertambangan, konstruksi / bangunan, pertanian, rumah sakit dan lain-lain. Beberapa perimeter yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
  1. Beban yang harus diangkat
  2. Perbandingan antara berat badan dan orangnya
  3. Jarak horisontal dari beban terhadap orangnya
  4. Ukuran beban yang akan diangkat (beban yang berdimensi besar akan mempunyai jarak CG [center of gravity] yang lebih jauh dari tubuh, dan bisa mengganggu jarak pandangannya)


I.3      FAKTOR RESIKO PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL

Beberapa faktor yang berpengaruh dalam hal pemindahan material adalah sebagai berikut, diantaranya:
-         Berat beban yang harus diangkat dan perbandingannya terhadap berat badan operator
-         Jarak horisontal dari beban relatif terhadap operator
-         Ketinggian beban yang harus diangkat dan jarak perpindahan benda (mengangkat beban dari lantai lebih sulit daripada beban berada di ketinggian permukaan pinggang)
-         Beban puntir pada badan operator selama aktivitas angkat beban
-         Stabilitas beban yang akan diangkat
-         Kemudahan untuk dijangkau oleh pekerja
-         Berbagai macam rintangan yang menghalangi ataupun keterbatasan postur tubuh yang berada pada suatu tempat kerja
-         Kondisi kerja yang meliputi: pencahayaan, temperatur, kebisingan dan kelicinan lantai
-         Frekuensi angkat
-         Metode angkat yang benar (tidak boleh mengangkat beban secara tiba-tiba)
-         Tidak terkoordinasinya kelompok kerja (lifting teams)

I.3.1  Beberapa Pendekatan untuk Mengurangi Resiko (Tips Ergonomi)
Kebutuhan untuk mengangkat secara manual haruslah benar-benar diteliti secara ergonomis. Penelitian ini nantinya akan mengakibatkan adanya standarisasi dalam aktivitas angkat manusia. Standar tersebut tidak hanya meliputi beban, akan tetapi berisi pula tentang ketinggian dan jarak operator terhadap bebann yang akan diangkat. Adapun beberapa penyelesaian secara teknis untuk membantu pemindahan material secara manual adalah sebagi berikut, antara lain:
o      Tempatkan semua material sedekat mungkin terhadap operator
o      Buatlah suatu ruang kerja yang cukup untuk gerakan dinamis bebas operator
o      Hindarkan lantai kerja dari sesuatu yang dapat membuat licin sehingga akan membahayakan operator pada saat perjalanan memindahkan material
o      Bebaskan area kerja dari gerakan dan peletakan material yang mengganggu jalur (across) dari operator
o      Berikan tanda atau angka pada beban sesuai dengan beratnya
o      Aturlah peletakan fasilitas sehingga semakin memudahkan metodologi angkat pada ketinggian permukaan pinggang
o      Pindahlah beban yang berat dari mesin ke mesin yang telah dirncang dengan menggunaka roller (ban berjalan)
o      Tempatkan benda kerja yang besar pada permukaan yang lebih tinggi dan turunkan dengan bantuan gaya gravitasi
o      Desainlah kotak (tempat benda kerja) dengan disertai handel yang ergonomis sehingga mudah pada waktu mengangkat


I.4 HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL

a. Menjinjing beban
Beban yang diangkat tidak melebihi aturan yang ditetapkan ILO sebagai berikut:
- Laki-laki dewasa 40 kg
- Wanita dewasa 15-20 kg
- Laki-laki (16-18 tahun) 15-20 kg
- Wanita (16-18 tahun) 12-15 kg

b. Organisasi kerja
Pekerjaan harus di atur dengan berbagai cara :
-       Alat bantu mekanik diperlukan kapanpun
-       Frekuensi pergerakan diminimalisasi
-       Jarak mengangkat beban dikurangi
-       Dalam membawa beban perlu diingat bidangnya tidak licin dan mengangkat tidak terlalu tinggi.
-       Prinsip ergonomi yang relevan bisa diterapkan.

c. Metode mengangkat beban
Semua pekerja harus diajarkan mengangkat beban. Metode kinetik dari pedoman penanganan harus dipakai yang didasarkan pada dua prinsip :
- Otot lengan lebih banyak digunakan dari pada otot punggung
- Untuk memulai gerakan horizontal maka digunakan momentum berat badan.
Metodae ini termasuk 5 faktor dasar :
o Posisi kaki yang benar
o Punggung kuat dan kekar
o Posisi lengan dekat dengan tubuh
o Mengangkat dengan benar
o Menggunakan berat badan

d. Supervisi medis
Semua pekerja secara kontinyu harus mendapat supervisi medis teratur.
-       Pemeriksaan sebelum bekerja untuk menyesuaikan dengan beban kerjanya
-       Pemeriksaan berkala untuk memastikan pekerja sesuai dengan pekerjaannya dan mendeteksi bila ada kelainan
-       Nasehat harus diberikan tentang hygiene dan kesehatan, khususnya pada wanita muda dan yang sudah berumur.

  I.4.1  Hal-hal yang Harus Dihindari
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dihindari ketika melakukan pengangkatan, diantaranya:
a.       Jangan melakukan pemutaran pada pinggang (twisting) ketika mengangkat.
b.      Jangan melakukan pengangkatan dengan menggunakan satu tangan.
c.       Jangan melakukan pengangkatan sambil menjangkau
d.      Jangan melakukan pengangkatan ketika berada dalam postur yang tidak stabil.
e.       Jangan memaksakan diri ketika melakukan pengangkatan beban yang berat (pakailah alat bantu atau mintalah bantuan).

I.5 POSISI TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS
Langkah I
  • posisi jongkok, titik tumpu di tengah badan dan salah satu kaki sebagai pengungkit
  • benda yang mau diangkat didekatkan pada tubuh
  • tangan memegang sisi benda yang akan diangkat
  • punggung tetap lurus
Langkah II
  • benda diangkat pelan-pelan
  • punggung tetap lurus

Langkah III
  • benda diangkat setinggi perut dan siap dipindahkan
  • badan tegak
  • kaki melangkah

I.1 PENDAHULUAN
I.2 DEFENISI PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3      FAKTOR RESIKO PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3.1  Beberapa Pendekatan untuk Mengurangi Resiko (Tips Ergonomi)
I.4 HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
a. Menjinjing beban
b. Organisasi kerja
c. Metode mengangkat beban
d. Supervisi medis
  I.4.1  Hal-hal yang Harus Dihindari
I.5 POSISI TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS
I.6       Batasan Beban yang Boleh Diangkat
B.      Batasan Legal (legal limitations)
Tabel 1. Tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas angkatnya
B.     Batasan Biomekanika (biomechanical limitations)
C.     Batasan Fisiologi (physiological limitations)
D.    Batasan Psiko-fisik (psycho-physical limitations)
I.6 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pekerjaan
       I.7 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pekerja
I.8  Gambar Mengenai Lifting
DAFTAR PUSTAKA

I.1 PENDAHULUAN
I.2 DEFENISI PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3      FAKTOR RESIKO PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3.1  Beberapa Pendekatan untuk Mengurangi Resiko (Tips Ergonomi)
I.4 HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
a. Menjinjing beban
b. Organisasi kerja
c. Metode mengangkat beban
d. Supervisi medis
  I.4.1  Hal-hal yang Harus Dihindari
I.5 POSISI TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS
I.6       Batasan Beban yang Boleh Diangkat
C.     Batasan Legal (legal limitations)
Tabel 1. Tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas angkatnya
B.     Batasan Biomekanika (biomechanical limitations)
C.     Batasan Fisiologi (physiological limitations)
D.    Batasan Psiko-fisik (psycho-physical limitations)
I.6 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pekerjaan
       I.7 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pekerja
I.8  Gambar Mengenai Lifting
DAFTAR PUSTAKA

Dalam upaya menciptakan suasana kerja yang amandn sehat maka perlu adanya suatu batasan angkat untuk operator. Di berbagai negara bagian di benua Australia menggunakan batasan angkat secara internasional untuk pabrik dan sistem bisnis manufaktur lainnya, adapun variabelnya adalah:

      Pria dibawah usia 16 tahun, maksimum angkat adalah 14 kg
      Pria usia diantara 16 – 18 tahun, maksimum angkat 18 kg
      Pria usia >18 tahun, tidak ada batasan angkat
      Wanita usia diantara 16 – 18 tahun, maksimum angkat 11 kg
      Wanita usia >18 tahun, maksimum angkat adalah 16 kg

Batasan-batasan ini dapat membantu untuk mengurangi rasa nyeri, ngilu pada tulang belakang bagi para wanita. batasan angkat ini juga akan mengurangi ketidaknyamanan kerja pada tulang belakang, terutama bagi para operator untuk pekerjaan berat.

Kemudian pada tahun 1967 diadakan Konferensi Buruh Internasional yang mengeluarkan batasan angkat maksimumsebesar 55 kilogram. Salah satu negara yang mengeluarkan batasan angkat berbeda adalah Denmark pada tahun 1975, dimana berat maksimum yang boleh diangkat secara manual adalah 50 kilogram, beban untuk material beku (didinginkan) maksimal 30 kilogram, dan pekerja atau operator tidak diijinkan mengangkat beban secara berulang lebih dari 25 kilogram selama lebih dari 4 jam sehari.

Selanjutnya pada bulan Desember 1986 Worksafe Australia mengeluarkan lembar kerja untuk pemindahan material yang aman. Adapun dokumen tersebut memberikan batasan angkat ideal sebagai berikut:

I.1 PENDAHULUAN
I.2 DEFENISI PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3      FAKTOR RESIKO PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3.1  Beberapa Pendekatan untuk Mengurangi Resiko (Tips Ergonomi)
I.4 HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
a. Menjinjing beban
b. Organisasi kerja
c. Metode mengangkat beban
d. Supervisi medis
  I.4.1  Hal-hal yang Harus Dihindari
I.5 POSISI TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS
I.6       Batasan Beban yang Boleh Diangkat
D.     Batasan Legal (legal limitations)
Tabel 1. Tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas angkatnya
B.     Batasan Biomekanika (biomechanical limitations)
C.     Batasan Fisiologi (physiological limitations)
D.    Batasan Psiko-fisik (psycho-physical limitations)
I.6 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pekerjaan
       I.7 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pekerja
I.8  Gambar Mengenai Lifting
DAFTAR PUSTAKA
(Sumber data: Worksafe Australia, 1986)

LEVEL
BATAS
ANGKAT (Kg)
TINDAKAN
1

2

  
3


4
= 16

16 – 25

  
25 – 34


34
-         Tidak diperlukan tindakan khusus

-         Tidak diperlukan alat dalam mengangkat
-         Ditekankan pada metode angkat

-         Tidak diperlukan alat dalam mengangkat
-         Dipilih job design (rancang ulang terhadap tipe penelitian)

-         Harulah dibantu dengan perlatan mekanis


Pada bulan Agustus 1988, Departemen Buruh di negara bagian Victoria (Australia) mengeluarkan peraturan untuk metodologi Pemindahan Material. Dokumen ini terdiri dari tiga bagian antara lain identifikasi resiko, metodologi evaluasi resiko dan pengendalian resiko. Adapun pada bagian Evaluasi Resiko berisikan beberapa petunjuk antara lain:

         Aktivitas kerja dengan posisi duduk, tidak direkomendasikan untuk mengangkat atau membawa sesuatu obyek yang lebih dari 4,5 kilogram
         Jika obyek yang diangkat lebih dari batas 16 – 20 kilogram maka haruslah lebih berhati-hati dalam evaluasi resikonya selain itu juga dibutuhkan sistem pengendalian dan pengukuran yang sesuai
         Pekerja yang sudah agak lanjut tidak boleh membawa atau mengangkat, menurunkan atau menaikkan beban yang lebih dari 55 kilogram tanpa bantuan peralatan apapun
         Resiko beratnya beban yang dipindahkan jika dihubungkan dengan factor resiko pada saat jongkok, ketinggian obyek pada saat awal dari aktivitas angkat, jarak ketinggian angkat (vertikal), jarak horisontal antara beban dan operator serta frekuensi angkat

I.1 PENDAHULUAN
I.2 DEFENISI PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3      FAKTOR RESIKO PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3.1  Beberapa Pendekatan untuk Mengurangi Resiko (Tips Ergonomi)
I.4 HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
a. Menjinjing beban
b. Organisasi kerja
c. Metode mengangkat beban
d. Supervisi medis
  I.4.1  Hal-hal yang Harus Dihindari
I.5 POSISI TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS
I.6       Batasan Beban yang Boleh Diangkat
E.      Batasan Legal (legal limitations)
Tabel 1. Tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas angkatnya
B.     Batasan Biomekanika (biomechanical limitations)
C.     Batasan Fisiologi (physiological limitations)
D.    Batasan Psiko-fisik (psycho-physical limitations)
I.6 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pekerjaan
       I.7 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pekerja
I.8  Gambar Mengenai Lifting
DAFTAR PUSTAKA

Nilai dari analisis biomekanikal adalah rentang postur atau posisi aktivitas kerja, ukuran beban dan ukuran manusia yang dievaluasi. Sedangkan criteria keselamatan adalah berdasar pada beban tekan pada intervertebral disk. Evan dan Lissner (1962) dan Sonoda (1962) melakukan penelitian dengan uji tekan pada tulang belakang (spine). Mereka menemukan bahwa tulang belakang yang sehat tidak mudah terkena hernia, akan tetapi lebih mudah rusak/retak jika disebabkan oleh beban yang ditanggung oleh segmen tulnang belakang (spinal) dan yang terjadi dengan diawali oleh rusaknya bagian atas/bawah segmen tulang. Penelitian Sonoda memperkirakan tekanan antar segmen tulang punggung wanita sekitar 17% lebih rendah dari tekanan pada tulang punggung pria disebabkan perluasan permukaan intervertebral yang lebih sempit.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang dapat ditinjau dalam penemuan faktor-faktor untuk mekanisme kerusakan tulang belakang. Sementara itu, model-model biomekanika yang bertumpu pada batasan gaya angkat telah dikembangkan dengan cermat dan ditawarkan sebagai salah satu alternatif dalam menganalisis variabel-variabel resiko.

Batasan gaya angkat maksimum yang diijinkan yang drekomendasikan oleh NIOSH, (1981) adalah berdasarkan gaya tekan sebesar 6500 Newton. Batasan gaya angkat normaldiberikan oleh NIOSH dan berdasar gaya tekan sebesar 3500 Newton. Namun demikian batasan ini amatlah bervariasi danbergantung pada: (1) Berat beban (2) Jarak horisontal antara beban dan pekerja.



I.1 PENDAHULUAN
I.2 DEFENISI PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3      FAKTOR RESIKO PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3.1  Beberapa Pendekatan untuk Mengurangi Resiko (Tips Ergonomi)
I.4 HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
a. Menjinjing beban
b. Organisasi kerja
c. Metode mengangkat beban
d. Supervisi medis
  I.4.1  Hal-hal yang Harus Dihindari
I.5 POSISI TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS
I.6       Batasan Beban yang Boleh Diangkat
F.      Batasan Legal (legal limitations)
Tabel 1. Tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas angkatnya
B.     Batasan Biomekanika (biomechanical limitations)
C.     Batasan Fisiologi (physiological limitations)
D.    Batasan Psiko-fisik (psycho-physical limitations)
I.6 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pekerjaan
       I.7 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pekerja
I.8  Gambar Mengenai Lifting
DAFTAR PUSTAKA

Metode pendekatan ini dengan memepertimbangkan rata-rata beban metabolisme dari aktivitas angkat yang berulang (repetitive lifting), sebagaimana dapat juga ditentukan dari jumlah konsumsi oksigen. Kelelahan kerja yang terjadi akibat dari aktivitas yang berulang-ulang akan meningkatkan resiko rasa nyeri pada tulang belakang. ada beberapa bukti yang menjelaskan bahwa semakin banyak jumalah material yang diangkat (dan dipindahkan) dalam sehari oleh seseorang, maka akan lebih cepat mengurangi ketebalan intervertebral disc atau elemen yang berada diantara segmen tulang belakang. Fenomena ini menggambarkan bahwa pengukuran yang akurat terhadap tinggi tenaga kerja dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengevaluasi beban kerja (Corlett dalam Nurmianto, 2004)
Metode lain secara fisiologi adalah dengan cara pengukuran langsung terhadap tekanan yang ada dalam perut atau IAP selama aktivitas angkat. Dari sini pula didapat beberapa batasan gaya terhadap kerja manual yang mengakibatkan faktor jarak beban relatif terhadap operatornya. dari sebuah penelitian didapat data bahwa untuk tekanan di dalam perut yang lebih besar dari 100 mm Hgadalah merupakan batas yang berbahaya. Dan dari penelitian tersebut batasan tekanan perut maksimum adalah pada 90 mm Hg..

I.1 PENDAHULUAN
I.2 DEFENISI PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3      FAKTOR RESIKO PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3.1  Beberapa Pendekatan untuk Mengurangi Resiko (Tips Ergonomi)
I.4 HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
a. Menjinjing beban
b. Organisasi kerja
c. Metode mengangkat beban
d. Supervisi medis
  I.4.1  Hal-hal yang Harus Dihindari
I.5 POSISI TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS
I.6       Batasan Beban yang Boleh Diangkat
G.     Batasan Legal (legal limitations)
Tabel 1. Tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas angkatnya
B.     Batasan Biomekanika (biomechanical limitations)
C.     Batasan Fisiologi (physiological limitations)
D.    Batasan Psiko-fisik (psycho-physical limitations)
I.6 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pekerjaan
       I.7 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pekerja
I.8  Gambar Mengenai Lifting
DAFTAR PUSTAKA

Metode berdasarkan pada sejumlah eksperimen yang berupaya untuk mendapatkan berat pada berbagai keadaan dan ketinggian beban yang berbeda-beda. Metode ini dirangkumkan oleh Snook (dalam Nurmianto, 2004) dan dikatakan bahwa: “Para pekerja memonitor perasaannya masing-masing dan mengatur berat beban sampai menunju kemampuan angkat maksimum.”
Ada tiga macam kategori posisi angkat yang didapatkan, yaitu:
1.      Dari permukaan lantai ke ketinggian genggaman tangan (knuckle height)
2.      Dari ketinggian genggaman tangan ke ketinggian bahu (shoulder height)
3.      Dari ketinggian bahu ke maksimum jangkauan tangan vertikal (vertical arm reach)

Hasil dari eksperimen tersebut dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:


Jarak antara pusat gravitasi beban dan pekerja
Berat yang diijinkan
Jarak antara lantai sampai tinggi genggaman tangan
Jarak antara genggaman tangan sampai bahu
Jarak antara  tinggi bahu sampai jangkauan tangan
Pria
380
Optimum
23
19
18
Maksimum
29
24
23
250
Optimum
26
19
18
Maksimum
34
24
23
180
Optimum
79
20
19
Maksimum
37
26
24
Wanita
380
Optimum
17
13
12
Maksimum
20
15
14
250
Optimum
20
13
12
Maksimum
24
15
14
180
Optimum
22
14
13
Maksimum
26
17
15
Table 2. Batasan berat beban

  

































I.1 PENDAHULUAN
I.2 DEFENISI PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3      FAKTOR RESIKO PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3.1  Beberapa Pendekatan untuk Mengurangi Resiko (Tips Ergonomi)
I.4 HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
a. Menjinjing beban
b. Organisasi kerja
c. Metode mengangkat beban
d. Supervisi medis
  I.4.1  Hal-hal yang Harus Dihindari
I.5 POSISI TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS
I.6       Batasan Beban yang Boleh Diangkat
H.     Batasan Legal (legal limitations)
Tabel 1. Tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas angkatnya
B.     Batasan Biomekanika (biomechanical limitations)
C.     Batasan Fisiologi (physiological limitations)
D.    Batasan Psiko-fisik (psycho-physical limitations)
I.6 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pekerjaan
       I.7 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pekerja
I.8  Gambar Mengenai Lifting
DAFTAR PUSTAKA

Faktor-faktor yang dimaksud di sini adalah frekuensi, titik awal angkatan, jarak angkatan, tipe angkatan (simetri atau tidak simetri), ukuran dan berat jenis barang yang diangkat. Semua faktor tersebut merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan MAWL (Maximum Acceptable Weight of Lift). Faktor-faktor tersebut antara lain:

        Frekuensi
Dari beberapa penelitian, ditemukan bahwa kenaikan frekuensi berpengaruh secara signifikan terhadap beban yang bisa diangkat. Salah satu studi menyatakan bahwa beban yang diangkat turun sekitar 29% bila frekuensi naik dari 1 menjadi 12 angkatan per menit. Pengaruh dari perbedaan frekuensi ini juga lebih besar dari pengaruh perbedaan ukuran barang yang diangkat (Mital, 1984).
        Titik awal angkatan
Faktor lain yang mempengaruhi MAWL adalah titik awal angkatan. MAWL turun bila titik awal angkatan berubah dari lantai ke bahu (Mital, 1984). Dalam rumusan NIOSH 1981 dan 1991 ada vertical factor yang merupakan titik awal angkatan.
        Jarak vertikal
Makin besar jarak vertikal angkatan, makin rendah berat beban yang bisa diangkat (Ciriello and Snook, 1983)
        Tipe angkatan
Dalam rumus NIOSH yang baru yang dikembangkan sejak tahun 1991, tipe angkatan merupakan salah satu variabel yang ada. Tipe angkatan yang dimaksud adalah simetri dan tidak simetrinya angkatan yang dilakukan. Bila suatu angkatan membentuk sudut antara awal angkatan dan akhir angkatan, maka dikatakan bahwa angkatan tersebut adalah jenis asimetri. Makin besar sudut ini, makin kecil pula beban yang bisa diangkat. Dalam banyak penelitian, faktor ini merupakan faktor yang signifikan dalam menentukan MAWL.
        Faktor lain
Faktor lain yang cukup menentukan adalah ukuran dari barang yang diangkat (Ciriello and Snook, 1983) dan berat jenis beban yang diangkat (Mital and Manivasagan, 1983).



I.1 PENDAHULUAN
I.2 DEFENISI PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3      FAKTOR RESIKO PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3.1  Beberapa Pendekatan untuk Mengurangi Resiko (Tips Ergonomi)
I.4 HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
a. Menjinjing beban
b. Organisasi kerja
c. Metode mengangkat beban
d. Supervisi medis
  I.4.1  Hal-hal yang Harus Dihindari
I.5 POSISI TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS
I.6       Batasan Beban yang Boleh Diangkat
I.        Batasan Legal (legal limitations)
Tabel 1. Tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas angkatnya
B.     Batasan Biomekanika (biomechanical limitations)
C.     Batasan Fisiologi (physiological limitations)
D.    Batasan Psiko-fisik (psycho-physical limitations)
I.6 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pekerjaan
       I.7 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pekerja
I.8  Gambar Mengenai Lifting
DAFTAR PUSTAKA

Faktor-faktor yang termasuk dalam kategori ini antara lain adalah variabel antropometri (ukuran tubuh manusia), kekuatan otot, usia, jenis kelamin, status pekerja (contoh: mahasiswa dan karyawan). Berat badan dan tinggi badan mempunyai pengaruh yang kompleks terhadap resiko cedera dalam MMH (NIOSH, 1981). Berat badan memiliki pengaruh langsung terhadap kebutuhan energi untuk metabolisme pada saat seseorang mengangkat beban (Garg et al., 1978). Orang yang lebih berat cenderung lebih cepat lelah tetapi di lain pihak, orang yang lebih berat bisa lebih kuat kemampuan ototnya. Dalam beberapa studi juga diketahui bahwa ada hubungan positif antara ukuran badan dengan kemampuan mengangkat beban. Bertambahnya ukuran badan, maka secara umum MAWL juga bertambah. Usia ternyata tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap MAWL. Pengalaman kerja yang lebih banyak dengan bertambahnya usia merupakan kompensasi dari faktor usia itu sendiri.


I.1 PENDAHULUAN
I.2 DEFENISI PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3      FAKTOR RESIKO PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3.1  Beberapa Pendekatan untuk Mengurangi Resiko (Tips Ergonomi)
I.4 HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
a. Menjinjing beban
b. Organisasi kerja
c. Metode mengangkat beban
d. Supervisi medis
  I.4.1  Hal-hal yang Harus Dihindari
I.5 POSISI TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS
I.6       Batasan Beban yang Boleh Diangkat
J.       Batasan Legal (legal limitations)
Tabel 1. Tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas angkatnya
B.     Batasan Biomekanika (biomechanical limitations)
C.     Batasan Fisiologi (physiological limitations)
D.    Batasan Psiko-fisik (psycho-physical limitations)
I.6 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pekerjaan
       I.7 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pekerja
I.8  Gambar Mengenai Lifting
DAFTAR PUSTAKA




I.1 PENDAHULUAN
I.2 DEFENISI PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3      FAKTOR RESIKO PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3.1  Beberapa Pendekatan untuk Mengurangi Resiko (Tips Ergonomi)
I.4 HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
a. Menjinjing beban
b. Organisasi kerja
c. Metode mengangkat beban
d. Supervisi medis
  I.4.1  Hal-hal yang Harus Dihindari
I.5 POSISI TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS
I.6       Batasan Beban yang Boleh Diangkat
K.     Batasan Legal (legal limitations)
Tabel 1. Tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas angkatnya
B.     Batasan Biomekanika (biomechanical limitations)
C.     Batasan Fisiologi (physiological limitations)
D.    Batasan Psiko-fisik (psycho-physical limitations)
I.6 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pekerjaan
       I.7 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pekerja
I.8  Gambar Mengenai Lifting
DAFTAR PUSTAKA
 

















Text Box: Gambar 3. Urutan cara mengangkat beban yang benarText Box: Gambar 4. Benar vs. Salah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

laporan kerja praktek

PROSES PENGOLAHAN DAN PERENCANAAN PRODUKSI PREMIUM DI PT. PERTAMINA REFINERY UNIT II DUMAI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tujuan utama Pendidikan Nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam GBHN, diarahkan pada penge...