KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah
menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu
tentang PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “PEMINDAHAN BAHAN MATERIAL
SECARA MANUAL” yang dapat menambah ilmu pengetahuan kita. Walaupun makalah
ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi
pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Proses
produksi sang Penyusun yaitu Ibu TRISNA MESRA, ST yang telah
membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun
karya tulis ilmiah.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Dumai, Mei 2010
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I.1 PENDAHULUAN……………………………………………………………………………
I.2 DEFENISI PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA
MANUAL ……………
I.3 FAKTOR
RESIKO PEMINDAHAN
MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL……
I.3.1 Beberapa Pendekatan untuk Mengurangi
Resiko (Tips Ergonomi) ....................
I.4 HAL
– HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
.............................................................................................................
a. Menjinjing beban …………………………………………………………….
b. Organisasi kerja …………………………………………………………….
c. Metode mengangkat
beban …………………………………………….
d. Supervisi medis …………………………………………………………….
I.4.1 Hal-hal
yang Harus Dihindari ...........................................................
I.5 POSISI
TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS ....................
I.6 Batasan Beban yang Boleh
Diangkat ………………………………………
A. Batasan Legal (legal limitations) …………………………………………………….
B. Batasan Biomekanika (biomechanical
limitations) …………………………………….
C. Batasan Fisiologi (physiological limitations) …………………………………….
D. Batasan Psiko-fisik (psycho-physical
limitations) …………………………………….
I.6 FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PEKERJAAN …………………….
I.7 FAKTOR- AKTOR YANMG BERHUBUNGAN DENGAN PEKERJA …………….
I.8 Gambar
Mengenai Lifting ……………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………….
PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.1 PENDAHULUAN
Pemindahan bahan (material) secara manual apabila tidak dilakukan secara
ergonomic akan menimbulkan kecelakaan dalam industri. Kecelakaan industri (industrial
accident) yang disebut sebagai “Over exertion-lifting and carrying”
yaitu kerusakan jaringan tubuh yang diakibatkan oleh beban angkatan berlebih. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban
yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dan sebagainya. Beban yang terlalu berat dapat
menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan
yang berlebihan.
Menurut data Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (Accident Facts,
1990), cedera tulang belakang adalah salah satu yang paling umum terjadi (22%
dari semua kecelakaan kerja yang terjadi) dan paling banyak membutuhkan biaya
untuk pengobatannya. Salah satu penyebab dari cedera ini adalah overload yang
dipikul oleh tulang belakang (> 60%) dan 60% dari overload ini
disebabkan oleh pekerjaan mengangkat barang, 20% pekerjaan mendorong atau
menarik barang dan 20% akibat membawa barang. Pekerja yang mengangkat beban
berat akan mengalami kemungkinan cedera punggung 8 kali lipat dari pekerja yang
hanya mengangkat barang secara tidak terus menerus. Banyak ahli yang yakin
bahwa cedera punggung memiliki hubungan erat dengan pekerjaan manual
material handling (MMH). Walaupun penggunaan tenaga mekanik/mesin di
industri berkembang dengan cepat dalam MMH, tetapi pada kenyataannya banyak
pekerjaan yang tidak dapat menghindari kegiatan MMH ini terutama mengangkat dan
menurunkan barang. Rasa nyeri yang kronis (injury) ini membutuhkan
penyembuhan yang cukup lama. Disamping itu biaya yang dikeluarkan merupakan
bagian yang dominan dari keseluruhan biaya kecelakaan.
Ada beberapa penelitian yang berhubungan dengan MMH terutama mengangkat
barang. Beberapa parameter yang umum digunakan adalah frekuensi angkatan, jarak
vertikal angkatan, titik awal angkatan, posisi angkatan (simetri dan tidak
simetri), ukuran barang yang diangkat, jarak horisontal barang yang diangkat
dengan tubuh, kekuatan otot, daya tahan, dan variabel antropometri. Ada juga
beberapa penelitian untuk mengembangkan model matematika dalam penentuan MAWL
dengan membandingkan kekuatan dinamis dan statis otot. Namun semua model tersebut hanya dapat digunakan
untuk menghitung kemampuan tenaga kerja di AS dan Eropa. Penelitian di
Indonesia dengan menggunakan subyek orang Indonesia perlu dilakukan karena
adanya perbedaan ukuran badan antara orang Amerika dengan orang Indonesia.
Sampai saat ini belum ada penelitian dalam bidang ini untuk orang Indonesia
dengan menggunakan faktor-faktor yang telah disebutkan di atas.
I.2 DEFENISI PEMINDAHAN MATERIAL (BAHAN) SECARA
MANUAL
Manual material handling (MMH) adalah salah satu pekerjaan paling penting
yang sering dilakukan bahkan dalam dunia industri modern saat ini dan bidang
ini banyak diteliti karena MMH merupakan sumber utama terjadinya cedera
punggung. MMH meliputi mengangkat, menurunkan, membawa, mendorong dan menarik
barang. Karya ilmiah/buku-buku yang membahas MMH banyak menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi kapasitas pekerja dalam melakukan MMH.
Sementara itu faktor
yang berpengaruh terhadap timbulnya nyeri punggung (back injury), adalah
arah beban yang akan diangkat dan frekuensi aktivitas pemindahan. Risiko-risiko
nyeri tersebut banyak dijumpai pada beberapa industri, antara lain: industri
berat, pertambangan, konstruksi / bangunan, pertanian, rumah sakit dan
lain-lain. Beberapa perimeter yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Beban yang harus diangkat
- Perbandingan antara berat badan dan orangnya
- Jarak horisontal dari beban terhadap orangnya
- Ukuran beban yang akan diangkat (beban yang berdimensi besar akan mempunyai jarak CG [center of gravity] yang lebih jauh dari tubuh, dan bisa mengganggu jarak pandangannya)
I.3
FAKTOR RESIKO PEMINDAHAN
MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
Beberapa faktor yang
berpengaruh dalam hal pemindahan material adalah sebagai berikut, diantaranya:
-
Berat beban yang harus
diangkat dan perbandingannya terhadap berat badan operator
-
Jarak horisontal dari beban
relatif terhadap operator
-
Ketinggian beban yang harus
diangkat dan jarak perpindahan benda (mengangkat beban dari lantai lebih sulit
daripada beban berada di ketinggian permukaan pinggang)
-
Beban puntir pada badan
operator selama aktivitas angkat beban
-
Stabilitas beban yang akan
diangkat
-
Kemudahan untuk dijangkau
oleh pekerja
-
Berbagai macam rintangan yang
menghalangi ataupun keterbatasan postur tubuh yang berada pada suatu tempat
kerja
-
Kondisi kerja yang meliputi:
pencahayaan, temperatur, kebisingan dan kelicinan lantai
-
Frekuensi angkat
-
Metode angkat yang benar
(tidak boleh mengangkat beban secara tiba-tiba)
-
Tidak terkoordinasinya
kelompok kerja (lifting teams)
I.3.1 Beberapa Pendekatan untuk Mengurangi Resiko
(Tips Ergonomi)
Kebutuhan untuk mengangkat secara manual haruslah
benar-benar diteliti secara ergonomis. Penelitian ini nantinya akan
mengakibatkan adanya standarisasi dalam aktivitas angkat manusia. Standar
tersebut tidak hanya meliputi beban, akan tetapi berisi pula tentang ketinggian
dan jarak operator terhadap bebann yang akan diangkat. Adapun beberapa
penyelesaian secara teknis untuk membantu pemindahan material secara manual
adalah sebagi berikut, antara lain:
o
Tempatkan semua material
sedekat mungkin terhadap operator
o
Buatlah suatu ruang kerja
yang cukup untuk gerakan dinamis bebas operator
o
Hindarkan lantai kerja dari
sesuatu yang dapat membuat licin sehingga akan membahayakan operator pada saat
perjalanan memindahkan material
o
Bebaskan area kerja dari
gerakan dan peletakan material yang mengganggu jalur (across) dari
operator
o
Berikan tanda atau angka pada
beban sesuai dengan beratnya
o
Aturlah peletakan fasilitas
sehingga semakin memudahkan metodologi angkat pada ketinggian permukaan
pinggang
o
Pindahlah beban yang berat
dari mesin ke mesin yang telah dirncang dengan menggunaka roller (ban berjalan)
o
Tempatkan benda kerja yang
besar pada permukaan yang lebih tinggi dan turunkan dengan bantuan gaya
gravitasi
o
Desainlah kotak (tempat benda
kerja) dengan disertai handel yang ergonomis sehingga mudah pada waktu
mengangkat
I.4 HAL
– HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
a.
Menjinjing beban
Beban
yang diangkat tidak melebihi aturan yang ditetapkan ILO sebagai berikut:
- Laki-laki dewasa 40 kg
- Wanita dewasa 15-20 kg
- Laki-laki (16-18 tahun)
15-20 kg
- Wanita (16-18 tahun) 12-15
kg
b.
Organisasi kerja
Pekerjaan
harus di atur dengan berbagai cara :
-
Alat bantu mekanik
diperlukan kapanpun
- Frekuensi pergerakan diminimalisasi
- Jarak mengangkat beban dikurangi
- Dalam membawa beban perlu diingat
bidangnya tidak licin dan mengangkat tidak terlalu tinggi.
- Prinsip ergonomi yang relevan bisa
diterapkan.
c.
Metode mengangkat beban
Semua
pekerja harus diajarkan mengangkat beban. Metode kinetik dari pedoman
penanganan harus dipakai yang didasarkan pada dua prinsip :
- Otot lengan lebih
banyak digunakan dari pada otot punggung
- Untuk memulai gerakan
horizontal maka digunakan momentum berat badan.
Metodae ini termasuk 5
faktor dasar :
o Posisi kaki yang benar
o Punggung kuat dan
kekar
o Posisi lengan dekat
dengan tubuh
o Mengangkat dengan
benar
o Menggunakan berat
badan
d.
Supervisi medis
Semua pekerja secara
kontinyu harus mendapat supervisi medis teratur.
-
Pemeriksaan sebelum
bekerja untuk menyesuaikan dengan beban kerjanya
- Pemeriksaan berkala untuk memastikan
pekerja sesuai dengan pekerjaannya dan mendeteksi bila ada kelainan
- Nasehat harus diberikan tentang
hygiene dan kesehatan, khususnya pada wanita muda dan yang sudah berumur.
I.4.1 Hal-hal
yang Harus Dihindari
Berikut ini
adalah beberapa hal yang harus dihindari ketika melakukan pengangkatan,
diantaranya:
a.
Jangan melakukan pemutaran
pada pinggang (twisting) ketika mengangkat.
b. Jangan melakukan pengangkatan dengan menggunakan satu tangan.
c. Jangan melakukan pengangkatan sambil
menjangkau
d. Jangan melakukan pengangkatan ketika berada dalam postur yang tidak stabil.
e. Jangan memaksakan diri ketika
melakukan pengangkatan beban yang berat (pakailah alat bantu atau mintalah
bantuan).
I.5 POSISI
TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS
![]() |
Langkah
I
|
Langkah
II
|
![]() |
![]() |
Langkah
III
|
I.1 PENDAHULUAN
I.2 DEFENISI PEMINDAHAN
MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3
FAKTOR RESIKO PEMINDAHAN
MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3.1 Beberapa Pendekatan untuk Mengurangi
Resiko (Tips Ergonomi)
I.4 HAL
– HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
a. Menjinjing beban
b. Organisasi kerja
c. Metode mengangkat beban
d. Supervisi medis
I.4.1 Hal-hal
yang Harus Dihindari
I.5 POSISI
TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS
I.6 Batasan
Beban yang Boleh Diangkat
B. Batasan Legal (legal limitations)
Tabel 1.
Tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas angkatnya
B. Batasan Biomekanika (biomechanical
limitations)
C. Batasan Fisiologi (physiological limitations)
D. Batasan Psiko-fisik (psycho-physical
limitations)
I.6 Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Pekerjaan
I.7 Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Pekerja
I.8 Gambar Mengenai Lifting
DAFTAR PUSTAKA
I.1 PENDAHULUAN
I.2 DEFENISI PEMINDAHAN
MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3
FAKTOR RESIKO PEMINDAHAN
MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3.1 Beberapa Pendekatan untuk Mengurangi
Resiko (Tips Ergonomi)
I.4 HAL
– HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
a. Menjinjing beban
b. Organisasi kerja
c. Metode mengangkat beban
d. Supervisi medis
I.4.1 Hal-hal
yang Harus Dihindari
I.5 POSISI
TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS
I.6 Batasan
Beban yang Boleh Diangkat
C. Batasan Legal (legal limitations)
Tabel 1.
Tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas angkatnya
B. Batasan Biomekanika (biomechanical
limitations)
C. Batasan Fisiologi (physiological limitations)
D. Batasan Psiko-fisik (psycho-physical
limitations)
I.6 Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Pekerjaan
I.7 Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Pekerja
I.8 Gambar Mengenai Lifting
DAFTAR PUSTAKA
Dalam upaya menciptakan suasana kerja yang amandn sehat maka perlu
adanya suatu batasan angkat untuk operator. Di berbagai negara bagian di benua
Australia menggunakan batasan angkat secara internasional untuk pabrik dan
sistem bisnis manufaktur lainnya, adapun variabelnya adalah:
Pria dibawah usia 16 tahun, maksimum
angkat adalah 14 kg
Pria usia diantara 16 – 18 tahun,
maksimum angkat 18 kg
Pria usia >18 tahun, tidak ada batasan angkat
Wanita usia diantara 16 – 18 tahun, maksimum angkat 11 kg
Wanita usia >18 tahun, maksimum angkat adalah 16 kg
Batasan-batasan ini dapat membantu untuk
mengurangi rasa nyeri, ngilu pada tulang belakang bagi para wanita. batasan
angkat ini juga akan mengurangi ketidaknyamanan kerja pada tulang belakang,
terutama bagi para operator untuk pekerjaan berat.
Kemudian pada tahun 1967 diadakan Konferensi Buruh
Internasional yang mengeluarkan batasan angkat maksimumsebesar 55 kilogram.
Salah satu negara yang mengeluarkan batasan angkat berbeda adalah Denmark pada
tahun 1975, dimana berat maksimum yang boleh diangkat secara manual adalah 50
kilogram, beban untuk material beku (didinginkan) maksimal 30 kilogram, dan
pekerja atau operator tidak diijinkan mengangkat beban secara berulang lebih
dari 25 kilogram selama lebih dari 4 jam sehari.
Selanjutnya pada bulan Desember 1986 Worksafe
Australia mengeluarkan lembar kerja untuk pemindahan material yang aman.
Adapun dokumen tersebut memberikan batasan angkat ideal sebagai berikut:
I.1 PENDAHULUAN
I.2 DEFENISI PEMINDAHAN
MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3
FAKTOR RESIKO PEMINDAHAN
MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3.1 Beberapa Pendekatan untuk Mengurangi Resiko
(Tips Ergonomi)
I.4 HAL
– HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
a. Menjinjing beban
b. Organisasi kerja
c. Metode mengangkat beban
d. Supervisi medis
I.4.1 Hal-hal
yang Harus Dihindari
I.5 POSISI
TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS
I.6 Batasan
Beban yang Boleh Diangkat
D. Batasan Legal (legal limitations)
Tabel 1.
Tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas angkatnya
B. Batasan Biomekanika (biomechanical
limitations)
C. Batasan Fisiologi (physiological limitations)
D. Batasan Psiko-fisik (psycho-physical
limitations)
I.6 Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Pekerjaan
I.7 Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Pekerja
I.8 Gambar Mengenai Lifting
DAFTAR PUSTAKA
(Sumber data: Worksafe Australia, 1986)
LEVEL
|
BATAS
ANGKAT (Kg)
|
TINDAKAN
|
1
2
3
4
|
= 16
16 – 25
25 – 34
34
|
-
Tidak diperlukan tindakan
khusus
-
Tidak diperlukan alat dalam
mengangkat
-
Ditekankan pada metode
angkat
-
Tidak diperlukan alat dalam
mengangkat
-
Dipilih job design
(rancang ulang terhadap tipe penelitian)
-
Harulah dibantu dengan
perlatan mekanis
|
Pada bulan Agustus 1988, Departemen Buruh di
negara bagian Victoria (Australia) mengeluarkan peraturan untuk metodologi
Pemindahan Material. Dokumen ini terdiri dari tiga bagian antara lain
identifikasi resiko, metodologi evaluasi resiko dan pengendalian resiko. Adapun
pada bagian Evaluasi Resiko berisikan beberapa petunjuk antara lain:
Aktivitas kerja dengan posisi duduk,
tidak direkomendasikan untuk mengangkat atau membawa sesuatu obyek yang lebih
dari 4,5 kilogram
Jika obyek yang diangkat lebih dari
batas 16 – 20 kilogram maka haruslah lebih berhati-hati dalam evaluasi
resikonya selain itu juga dibutuhkan sistem pengendalian dan pengukuran yang
sesuai
Pekerja yang sudah agak lanjut tidak
boleh membawa atau mengangkat, menurunkan atau menaikkan beban yang lebih dari
55 kilogram tanpa bantuan peralatan apapun
Resiko beratnya beban yang
dipindahkan jika dihubungkan dengan factor resiko pada saat jongkok, ketinggian
obyek pada saat awal dari aktivitas angkat, jarak ketinggian angkat (vertikal),
jarak horisontal antara beban dan operator serta frekuensi angkat
I.1 PENDAHULUAN
I.2 DEFENISI PEMINDAHAN
MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3
FAKTOR RESIKO PEMINDAHAN
MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3.1 Beberapa Pendekatan untuk Mengurangi Resiko
(Tips Ergonomi)
I.4 HAL
– HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
a. Menjinjing beban
b. Organisasi kerja
c. Metode mengangkat beban
d. Supervisi medis
I.4.1 Hal-hal
yang Harus Dihindari
I.5 POSISI
TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS
I.6 Batasan
Beban yang Boleh Diangkat
E. Batasan Legal (legal limitations)
Tabel 1.
Tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas angkatnya
B. Batasan Biomekanika (biomechanical
limitations)
C. Batasan Fisiologi (physiological limitations)
D. Batasan Psiko-fisik (psycho-physical
limitations)
I.6 Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Pekerjaan
I.7 Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Pekerja
I.8 Gambar Mengenai Lifting
DAFTAR PUSTAKA
Nilai dari analisis biomekanikal adalah rentang postur atau posisi
aktivitas kerja, ukuran beban dan ukuran manusia yang dievaluasi. Sedangkan
criteria keselamatan adalah berdasar pada beban tekan pada intervertebral disk.
Evan dan Lissner (1962) dan Sonoda (1962) melakukan penelitian dengan uji tekan
pada tulang belakang (spine). Mereka menemukan bahwa tulang belakang
yang sehat tidak mudah terkena hernia, akan tetapi lebih mudah rusak/retak jika
disebabkan oleh beban yang ditanggung oleh segmen tulnang belakang (spinal) dan
yang terjadi dengan diawali oleh rusaknya bagian atas/bawah segmen tulang.
Penelitian Sonoda memperkirakan tekanan antar segmen tulang punggung wanita
sekitar 17% lebih rendah dari tekanan pada tulang punggung pria disebabkan
perluasan permukaan intervertebral yang lebih sempit.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang dapat ditinjau
dalam penemuan faktor-faktor untuk mekanisme kerusakan tulang belakang.
Sementara itu, model-model biomekanika yang bertumpu pada batasan gaya angkat
telah dikembangkan dengan cermat dan ditawarkan sebagai salah satu alternatif
dalam menganalisis variabel-variabel resiko.
Batasan gaya angkat maksimum yang diijinkan yang drekomendasikan oleh
NIOSH, (1981) adalah berdasarkan gaya tekan sebesar 6500 Newton. Batasan gaya
angkat normaldiberikan oleh NIOSH dan berdasar gaya tekan sebesar 3500 Newton.
Namun demikian batasan ini amatlah bervariasi danbergantung pada: (1) Berat
beban (2) Jarak horisontal antara beban dan pekerja.
I.1 PENDAHULUAN
I.2 DEFENISI PEMINDAHAN
MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3
FAKTOR RESIKO PEMINDAHAN
MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3.1 Beberapa Pendekatan untuk Mengurangi Resiko
(Tips Ergonomi)
I.4 HAL
– HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
a. Menjinjing beban
b. Organisasi kerja
c. Metode mengangkat beban
d. Supervisi medis
I.4.1 Hal-hal
yang Harus Dihindari
I.5 POSISI
TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS
I.6 Batasan
Beban yang Boleh Diangkat
F. Batasan Legal (legal limitations)
Tabel 1.
Tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas angkatnya
B. Batasan Biomekanika (biomechanical
limitations)
C. Batasan Fisiologi (physiological limitations)
D. Batasan Psiko-fisik (psycho-physical
limitations)
I.6 Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Pekerjaan
I.7 Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Pekerja
I.8 Gambar Mengenai Lifting
DAFTAR PUSTAKA
Metode pendekatan ini dengan memepertimbangkan rata-rata beban
metabolisme dari aktivitas angkat yang berulang (repetitive lifting),
sebagaimana dapat juga ditentukan dari jumlah konsumsi oksigen. Kelelahan kerja
yang terjadi akibat dari aktivitas yang berulang-ulang akan meningkatkan resiko
rasa nyeri pada tulang belakang. ada beberapa bukti yang menjelaskan bahwa
semakin banyak jumalah material yang diangkat (dan dipindahkan) dalam sehari
oleh seseorang, maka akan lebih cepat mengurangi ketebalan intervertebral disc
atau elemen yang berada diantara segmen tulang belakang. Fenomena ini
menggambarkan bahwa pengukuran yang akurat terhadap tinggi tenaga kerja dapat
dipergunakan sebagai alat untuk mengevaluasi beban kerja (Corlett dalam
Nurmianto, 2004)
Metode lain secara fisiologi adalah dengan cara pengukuran langsung
terhadap tekanan yang ada dalam perut atau IAP selama aktivitas angkat. Dari
sini pula didapat beberapa batasan gaya terhadap kerja manual yang
mengakibatkan faktor jarak beban relatif terhadap operatornya. dari sebuah
penelitian didapat data bahwa untuk tekanan di dalam perut yang lebih besar
dari 100 mm Hgadalah merupakan batas yang berbahaya. Dan dari penelitian
tersebut batasan tekanan perut maksimum adalah pada 90 mm Hg..
I.1 PENDAHULUAN
I.2 DEFENISI PEMINDAHAN
MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3
FAKTOR RESIKO PEMINDAHAN
MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3.1 Beberapa Pendekatan untuk Mengurangi Resiko
(Tips Ergonomi)
I.4 HAL
– HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
a. Menjinjing beban
b. Organisasi kerja
c. Metode mengangkat beban
d. Supervisi medis
I.4.1 Hal-hal
yang Harus Dihindari
I.5 POSISI
TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS
I.6 Batasan
Beban yang Boleh Diangkat
G. Batasan Legal (legal limitations)
Tabel 1.
Tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas angkatnya
B. Batasan Biomekanika (biomechanical
limitations)
C. Batasan Fisiologi (physiological limitations)
D. Batasan Psiko-fisik (psycho-physical
limitations)
I.6 Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Pekerjaan
I.7 Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Pekerja
I.8 Gambar Mengenai Lifting
DAFTAR PUSTAKA
Metode berdasarkan pada sejumlah eksperimen yang berupaya untuk
mendapatkan berat pada berbagai keadaan dan ketinggian beban yang berbeda-beda.
Metode ini dirangkumkan oleh Snook (dalam Nurmianto, 2004) dan dikatakan bahwa:
“Para pekerja memonitor perasaannya masing-masing dan mengatur berat beban
sampai menunju kemampuan angkat maksimum.”
Ada tiga macam kategori posisi angkat yang didapatkan, yaitu:
1. Dari permukaan lantai ke ketinggian genggaman tangan (knuckle height)
2. Dari ketinggian genggaman tangan ke ketinggian bahu (shoulder height)
3. Dari ketinggian bahu ke maksimum jangkauan tangan vertikal (vertical arm
reach)
Hasil dari
eksperimen tersebut dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
|
Jarak
antara pusat gravitasi beban dan pekerja
|
Berat
yang diijinkan
|
Jarak
antara lantai sampai tinggi genggaman tangan
|
Jarak
antara genggaman tangan sampai bahu
|
Jarak
antara tinggi bahu sampai jangkauan tangan
|
Pria
|
380
|
Optimum
|
23
|
19
|
18
|
Maksimum
|
29
|
24
|
23
|
||
250
|
Optimum
|
26
|
19
|
18
|
|
Maksimum
|
34
|
24
|
23
|
||
180
|
Optimum
|
79
|
20
|
19
|
|
Maksimum
|
37
|
26
|
24
|
||
Wanita
|
380
|
Optimum
|
17
|
13
|
12
|
Maksimum
|
20
|
15
|
14
|
||
250
|
Optimum
|
20
|
13
|
12
|
|
Maksimum
|
24
|
15
|
14
|
||
180
|
Optimum
|
22
|
14
|
13
|
|
Maksimum
|
26
|
17
|
15
|
Table 2. Batasan berat beban
I.1 PENDAHULUAN
I.2 DEFENISI PEMINDAHAN
MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3
FAKTOR RESIKO PEMINDAHAN
MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3.1 Beberapa Pendekatan untuk Mengurangi Resiko
(Tips Ergonomi)
I.4 HAL
– HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
a. Menjinjing beban
b. Organisasi kerja
c. Metode mengangkat beban
d. Supervisi medis
I.4.1 Hal-hal
yang Harus Dihindari
I.5 POSISI
TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS
I.6 Batasan
Beban yang Boleh Diangkat
H. Batasan Legal (legal limitations)
Tabel 1.
Tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas angkatnya
B. Batasan Biomekanika (biomechanical
limitations)
C. Batasan Fisiologi (physiological limitations)
D. Batasan Psiko-fisik (psycho-physical
limitations)
I.6 Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Pekerjaan
I.7 Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Pekerja
I.8 Gambar Mengenai Lifting
DAFTAR PUSTAKA
Faktor-faktor yang dimaksud di sini adalah
frekuensi, titik awal angkatan, jarak angkatan, tipe angkatan (simetri atau
tidak simetri), ukuran dan berat jenis barang yang diangkat. Semua faktor
tersebut merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan MAWL (Maximum
Acceptable Weight of Lift). Faktor-faktor tersebut antara lain:
Frekuensi
Dari beberapa
penelitian, ditemukan bahwa kenaikan frekuensi berpengaruh secara signifikan
terhadap beban yang bisa diangkat. Salah satu studi menyatakan bahwa beban yang
diangkat turun sekitar 29% bila frekuensi naik dari 1 menjadi 12 angkatan per
menit. Pengaruh dari perbedaan frekuensi ini juga lebih besar dari pengaruh
perbedaan ukuran barang yang diangkat (Mital, 1984).
Titik awal angkatan
Faktor lain yang
mempengaruhi MAWL adalah titik awal angkatan. MAWL turun bila titik awal
angkatan berubah dari lantai ke bahu (Mital, 1984). Dalam rumusan NIOSH 1981
dan 1991 ada vertical factor yang merupakan titik awal angkatan.
Jarak vertikal
Makin besar jarak
vertikal angkatan, makin rendah berat beban yang bisa diangkat (Ciriello and
Snook, 1983)
Tipe angkatan
Dalam rumus NIOSH yang
baru yang dikembangkan sejak tahun 1991, tipe angkatan merupakan salah satu
variabel yang ada. Tipe angkatan yang dimaksud adalah simetri dan tidak
simetrinya angkatan yang dilakukan. Bila suatu angkatan membentuk sudut antara
awal angkatan dan akhir angkatan, maka dikatakan bahwa angkatan tersebut adalah
jenis asimetri. Makin besar sudut ini, makin kecil pula beban yang bisa
diangkat. Dalam banyak penelitian, faktor ini merupakan faktor yang signifikan
dalam menentukan MAWL.
Faktor lain
Faktor lain yang cukup
menentukan adalah ukuran dari barang yang diangkat (Ciriello and Snook, 1983)
dan berat jenis beban yang diangkat (Mital and Manivasagan, 1983).
I.1 PENDAHULUAN
I.2 DEFENISI PEMINDAHAN
MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3
FAKTOR RESIKO PEMINDAHAN
MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3.1 Beberapa Pendekatan untuk Mengurangi Resiko
(Tips Ergonomi)
I.4 HAL
– HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
a. Menjinjing beban
b. Organisasi kerja
c. Metode mengangkat beban
d. Supervisi medis
I.4.1 Hal-hal
yang Harus Dihindari
I.5 POSISI
TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS
I.6 Batasan
Beban yang Boleh Diangkat
I.
Batasan Legal (legal limitations)
Tabel 1.
Tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas angkatnya
B. Batasan Biomekanika (biomechanical
limitations)
C. Batasan Fisiologi (physiological limitations)
D. Batasan Psiko-fisik (psycho-physical
limitations)
I.6 Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Pekerjaan
I.7 Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Pekerja
I.8 Gambar Mengenai Lifting
DAFTAR PUSTAKA
Faktor-faktor
yang termasuk dalam kategori ini antara lain adalah variabel antropometri
(ukuran tubuh manusia), kekuatan otot, usia, jenis kelamin, status pekerja
(contoh: mahasiswa dan karyawan). Berat badan dan tinggi badan mempunyai
pengaruh yang kompleks terhadap resiko cedera dalam MMH (NIOSH, 1981). Berat
badan memiliki pengaruh langsung terhadap kebutuhan energi untuk metabolisme
pada saat seseorang mengangkat beban (Garg et al., 1978). Orang yang lebih
berat cenderung lebih cepat lelah tetapi di lain pihak, orang yang lebih berat
bisa lebih kuat kemampuan ototnya. Dalam beberapa studi juga diketahui bahwa
ada hubungan positif antara ukuran badan dengan kemampuan mengangkat beban.
Bertambahnya ukuran badan, maka secara umum MAWL juga bertambah. Usia ternyata
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap MAWL. Pengalaman kerja yang
lebih banyak dengan bertambahnya usia merupakan kompensasi dari faktor usia itu
sendiri.
I.1 PENDAHULUAN
I.2 DEFENISI PEMINDAHAN
MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3
FAKTOR RESIKO PEMINDAHAN
MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3.1 Beberapa Pendekatan untuk Mengurangi Resiko
(Tips Ergonomi)
I.4 HAL
– HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
a. Menjinjing beban
b. Organisasi kerja
c. Metode mengangkat beban
d. Supervisi medis
I.4.1 Hal-hal
yang Harus Dihindari
I.5 POSISI
TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS
I.6 Batasan
Beban yang Boleh Diangkat
J. Batasan Legal (legal limitations)
Tabel 1.
Tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas angkatnya
B. Batasan Biomekanika (biomechanical
limitations)
C. Batasan Fisiologi (physiological limitations)
D. Batasan Psiko-fisik (psycho-physical
limitations)
I.6 Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Pekerjaan
I.7 Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Pekerja
I.8 Gambar Mengenai Lifting
DAFTAR PUSTAKA
![]() |


I.1 PENDAHULUAN
I.2 DEFENISI PEMINDAHAN
MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3
FAKTOR RESIKO PEMINDAHAN
MATERIAL (BAHAN) SECARA MANUAL
I.3.1 Beberapa Pendekatan untuk Mengurangi Resiko
(Tips Ergonomi)
I.4 HAL
– HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
a. Menjinjing beban
b. Organisasi kerja
c. Metode mengangkat beban
d. Supervisi medis
I.4.1 Hal-hal
yang Harus Dihindari
I.5 POSISI
TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS
I.6 Batasan
Beban yang Boleh Diangkat
K. Batasan Legal (legal limitations)
Tabel 1.
Tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas angkatnya
B. Batasan Biomekanika (biomechanical
limitations)
C. Batasan Fisiologi (physiological limitations)
D. Batasan Psiko-fisik (psycho-physical
limitations)
I.6 Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Pekerjaan
I.7 Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Pekerja
I.8 Gambar Mengenai Lifting
DAFTAR PUSTAKA




Tidak ada komentar:
Posting Komentar