Pengaruh Dunia Maya dan Media Massa Bagi Anak dan
Komunikasi Keluarga
Submitted by admin on Sun,
01/07/2007 - 00:00. Tags
Apa kata Alkitab tentang peran dan
pengaruh media? Bagaimana peran gereja dalam pemanfaatan media bagi kehidupan
jemaat dan keluarga? Apa saja yang menjadi aspek moral dan spiritual game,
internet, dan komik (media massa)?
Pendahuluan
Nats Alkitab:
"Dengarlah, hai orang Israel:
TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang
kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah
engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya
apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan,
apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau
mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di
dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada
pintu gerbangmu." (Ulangan 6:4-9)
"Didiklah orang muda menurut
jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang
dari pada jalan itu." (Amsal 22:6)
TUHAN adalah pihak yang pertama-tama
mengambil inisiatif secara aktif untuk mengomunikasikan kebenaran, bahkan
diri-Nya sendiri kepada manusia. Kejatuhan manusia ke dalam dosa karena
pencobaan dari iblis dimulai dengan komunikasi yang disampaikan oleh iblis
kepada manusia dalam bentuk audio-visual. Oleh sebab itulah, manusia terpikat
oleh keinginan mata, keinginan daging, dan keangkuhan hidup. Iblis mengoda
dengan mengarahkan pandangan manusia terhadap buah pengetahuan yang baik dan
jahat, buah yang dilarang oleh Tuhan untuk dimakan. Buah itu kelihatannya baik
untuk dimakan dan sedap kelihatannya.
- Standar Nilai Kebenaran
Ditinjau
dari sudut pemahaman teologis, semua isi dan bentuk media komunikasi manusia
sangatlah ditentukan oleh pribadi-pribadi yang memproduksi dan menyampaikan.
Sedangkan perkembangan teknologi informasi dan media audio-visual hanyalah
dipakai sebagai alat untuk mempermudah penyampaian komunikasi.
Dari
seorang yang hidup dalam dosa, tidak mungkin ia bisa menghasilkan komunikasi
yang sesuai dengan kebenaran Allah sebab ia sendiri "buta" dan tidak
hidup dalam kebenaran itu.
Contoh:
Film yang diproduksi dengan kandungan unsur pornografi oleh seorang seniman, mungkin dikatakan sebagai film yang mempunyai nilai seni yang tinggi, oleh sutradara mungkin dianggap sebagai film yang bisa membawa kekebasan berekspresi, oleh produser akan dikatakan sebagai film yang laku dijual, dan oleh konsumen bisa dianggap film yang enak untuk dinikmati.
Film yang diproduksi dengan kandungan unsur pornografi oleh seorang seniman, mungkin dikatakan sebagai film yang mempunyai nilai seni yang tinggi, oleh sutradara mungkin dianggap sebagai film yang bisa membawa kekebasan berekspresi, oleh produser akan dikatakan sebagai film yang laku dijual, dan oleh konsumen bisa dianggap film yang enak untuk dinikmati.
Tetapi
apabila seseorang memiliki nilai moral dan memegang teguh kebenaran Tuhan, ia
akan mengatakan bahwa film itu adalah film yang merusak moral.
Jadi,
standar penilaian tergantung dari nilai yang tertanam dalam diri seseorang.
Oleh sebab itu, di dalam Kitab Ulangan 6:6-9, kita diperintahkan untuk
menanamkan nilai-nilai kebenaran kepada anak-anak secara berulang-ulang;
apabila kita duduk di rumah, apabila kita sedang dalam perjalanan, apabila kita
berbaring, dan apabila kita bangun. Bahkan, pengajaran yang berulang-ulang itu
juga memakai metode visualisasi dengan mengikatkan sebuah kotak kecil berisi
firman Tuhan sebagai tanda pada tangan dan hal itu harus menjadi lambang di
dahi, serta harus dituliskan pada tiang pintu rumah dan pada pintu gerbang.
- Memori Otak Manusia
Memori
di dalam otak manusia sama halnya dengan kemampuan sebuah
"microprosesor" hasil teknologi sekarang ini. Di dalam
"microprosesor" terdapat apa yang disebut sebagai "cache
memory". "Cache memory" adalah memory yang berfungsi menampung
semua instruksi yang pernah atau sering dipakai oleh "microprosesor"
ketika ia mengakses data ke "main memory". Jadi, setiap intruksi yang
pernah dieksekusi, apabila perlu dipakai lagi, bisa diambil dari "cache
memory" sehingga tidak perlu menunggu waktu yang lebih lama untuk
mengambilnya dari "main memory". Dengan demikian, kinerja prosesor
dapat ditingkatkan.
Contoh:
Jika kita mempunyai pilihan untuk menempuh perjalanan ke suatu tempat; katakanlah C, dan untuk mencapai tempat itu kita bisa melalui jalan A atau jalan B. Jika jalan A adalah jalan yang biasa dan berulang-ulang kita lewati, sedangkan jalan B jarang kita lewati, faktor kemungkinan kita memilih jalan A akan lebih besar daripada jalan B. Ketika sampai di persimpangan jalan dan dihadapkan untuk memilih jalan A atau B, secara otomatis, reaksi otak akan mengambil data di memori kita berupa jalan A yang sering kita lewati.
Jika kita mempunyai pilihan untuk menempuh perjalanan ke suatu tempat; katakanlah C, dan untuk mencapai tempat itu kita bisa melalui jalan A atau jalan B. Jika jalan A adalah jalan yang biasa dan berulang-ulang kita lewati, sedangkan jalan B jarang kita lewati, faktor kemungkinan kita memilih jalan A akan lebih besar daripada jalan B. Ketika sampai di persimpangan jalan dan dihadapkan untuk memilih jalan A atau B, secara otomatis, reaksi otak akan mengambil data di memori kita berupa jalan A yang sering kita lewati.
Hal
serupa juga terjadi dalam pengaruh media tontonan, bacaan, dan permainan;
berupa film-film, buku-buku bacaan, game, maupun informasi dari internet. Jika
seseorang mengonsumsi materi-materi media yang bersifat merusak, ketika ia
dihadapkan pada pilihan bagaimana ia harus mengambil tindakan atau keputusan,
ia akan cenderung mengambil data dari memori yang ada di otaknya, yakni apa
yang selama ini ia lihat, dengar, dan baca.
Oleh
sebab itu, pengajaran yang berulang-ulang akan diambil alih media apabila orang
tua tidak mengambil peran yang sangat penting dalam membangun komunikasi
keluarga, yaitu mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai kebenaran Tuhan.
- Pengaruh Buruk Game
Berikut
beberapa pengaruh buruk video game terhadap seseorang.
- Orang yang kecanduan main
game, hingga banyak menyita waktu, bisa bermain game sampai 3 hari 3
malam.
- Game yang penuh kekerasan bisa
mengakibatkan hilangnya empati dan belas kasihan.
- Kecanduan game mengakibatkan
gangguan kesehatan (mata, jantung, syaraf otak, dan sebagainya).
- Memori otak diisi dengan
prinsip-prinsip yang buruk, seperti salah satu slogan game: "Only
one rule, kill or be killed".
- Kehidupan interaksi sosial
yang kurang.
- Pembentukan karakter yang
tidak sehat.
- Penurunan prestasi belajar,
kehilangan konsentrasi.
- Kehilangan fokus terhadap
segala sesuatu yang bersifat teks.
- Penurunan kehidupan spiritual
dan lain sebagainya.
Meski
begitu, ada juga game yang baik dan berguna untuk membangun karakter, tetapi
jumlahnya sangat sedikit jika dibandingkan dengan game yang isinya penuh dengan
kekerasan, seks, dan karakter yang buruk.
Kita
tidak bisa membendung perkembangan teknologi masa kini sebab teknologi akan
terus berkembang. Hal yang bisa kita lakukan adalah menggunakan teknologi
secara tepat guna dan memanfaatkannya untuk mengajarkan hal yang baik, berguna,
dan yang benar kepada anak-anak kita.
- Komunikasi Keluarga
Komunikasi
dalam keluarga adalah komunikasi yang tidak bisa dilakukan oleh dunia maya dan
media massa. Komunikasi yang bersifat tatap muka‚ berbincang-bincang bersama,
disertai dengan beragam ekspresi wajah, canda ria, sentuhan, belaian, dan
pelukan akan memberi arti tersendiri dan mengandung sejuta makna bagi pasangan
dan anak-anak kita (Elvis, Martin. HP & SMS: Alat Bantu atau Pengganti?
Majalah Eunike 08/Triwulan I/23).
Media
tidak menganggap anak kita sebagai seorang pribadi, melainkan sebagai konsumen
dan penambah rating iklan. Media tidak bisa memeluk anak kita.
Media
tidak bisa mendengarkan anak kita, kita memiliki hak istimewa apabila anak kita
lari memasuki rumah dengan kabar yang menggembirakan: Kita dapat mendengarkan!
Pada waktu itu, kita lebih penting dari semua acara media di dunia. Media tidak
bisa menggendong dan berdoa bersama anak kita, tetapi kita dapat menaikkan anak
kita ke tempat tidur dan menyelimutinya serta berdoa bersama dia (Beers,
Gilbert V. Orang Tua, Berbicaralah dengan Anak Anda!).
- Kesimpulan
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dan langkah yang dapat diambil untuk mengatasi
kecanduan anak terhadap dunia maya dan media audio-visual adalah sebagai berikut.
- Komunikasi yang efektif adalah
dengan media audio-visual.
- Bangunlah kehidupan spiritual
dalam keluarga Anda.
- Komunikasi keluarga sangat
berperan dalam menanamkan nilai pada anak dengan orang tua sebagai
"role model".
- Menanamkan nilai kebenaran dalam
diri anak itu sangat penting. Dengan demikian, mereka akan bisa mengambil
sikap untuk menolak segala yang tidak baik. Dan sampai tua nanti pun, ia
tidak akan menyimpang dari jalan kebenaran.
- Tidak ada jalan singkat
(shortcut) untuk membebaskan anak yang sudah telanjur kecanduan media
(game, internet, dan sebagainya); diperlukan usaha dan doa.
- Jika komunikasi dalam keluarga
tidak dibangun, peranan itu akan diambil alih oleh media.
- Kita tidak bisa melawan dan
membendung teknologi dunia maya dan media audio-visual.
- Lakukan apa yang tidak bisa
media lakukan bagi anak Anda.
- Jangan terlalu terfokus pada
sisi buruk anak Anda, kembangkan nilai positif anak -- bakat dan
kemampuannya.
Catatan: Artikel ini merupakan
makalah yang disertai dengan beberapa cuplikan film dan game untuk menjelaskan
pengaruh dan pemanfaatan media audio-visual, komunikasi keluarga, membangun
aspek spiritual, serta tidak terlalu terfokus pada sisi negatif anak.
Published
in e-Konsel,
15
June 2007, Volume 2007, No. 138
- Previous story: Editorial
- Next story: Anak Anda Dapat Menjinakkan Si Monster Televisi
Halaman:
--
Judul Artikel:
<A
HREF="http://www.lk3web.info/readarticle.php?article_id=6">Situs
Layanan Konseling Keluarga dan Karir (LK3)</A>
Penulis Artikel:
Martin Elvis
Penerbit:
--
Situs:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar