Cegah
Dampak Negatif Facebook Bagi Anak Remaja
Pondok Aren- Dampak
negatif facebook menjadi perhatian semua kalangan masyarakat. Terutama sejak
terungkapnya berbagai macam kasus modus kejahatan melalui jejaring sosial. Oleh
karena itu, diperlukan pengetahuan oleh semua pihak untuk meminimalisir dampak
negatif dari penggunaan facebook.Kegelisahan itulah yang mendorong Sekolah Tunas Indonesia mengadakan “Seminar Dampak Sosial Networking Pada Anak Remaja” yang digelar oleh Sekolah Tunas Indonesia bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) di Aula Sekolah Tunas Indonesia Bintaro Jaya Sektor IX Jl. Raya Jombang 18 Pondok Aren, Kota Tangsel, Kamis (22/04).
Manager Sekolah Tunas Indonesia Robert Bala MA. menuturkan, untuk menekan segala bentuk penyalahgunaan facebook bagi remaja diperlukan pengetahuan tentang dampak yang ditimbulkan dari penggunaan facebook ini. Oleh karena itu dirinya sengaja mendatangkan tokoh-tokoh yang berkompeten untuk memberikan pengarahan tentang dampak dari facebook dan jejaring sosial lainnya. “ Ini kami lakukan untuk memberikan pemahaman tentang dampak sosial networking untuk para remaja,” jelasnya.
Pembicara dalam acara seminar ini antara lain Pakar Telematika Indonesia Roy Suryo, Pemerhati Pendidikan Kota Tangsel Hj. Airin rachmi Diany, dan Psikolog Yulita Rintyyastini.
Dalam paparannya Hj. Airin Rachmi Diany menjelaskan bahwa kemajuan teknologi informasi dan komunikasi menjadikan facebook merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita, maupun kehidupan remaja khususnya. “ Saya sendiri merasakan bagaimana facebook memberi manfaat bagi saya untuk bertemu kembali dengan teman lama saya melalui facebook,” ungkap ibu dengan dua anak ini yang kerap terjun dalam berbagai aktifitas sosial di Kota Tangsel.
“Namun melalui media massa kita juga mengetahui dampak negatif dari penggunaan facebook yang memungkinkan remaja dan anak – anak menjadi korban tindak kekerasan, pelecehan, bahkan kriminalitas,” Imbuhnya.
Ketua PMI Tangsel ini menjelaskan facebook seperti memiliki 2 (dua) wajah. Yang satu sangat ‘bersahabat’, sementara yang lain sangat ‘mengerikan’. Facebook pada dasarnya adalah sarana, sebuah hasil karya teknologi informasi komunikasi yang bertujuan memudahkan hidup kita. Facebook dapat menjadi sarana berbagi informasi, hiburan, menambah jaringan pertemanan, dan banyak hal positif lainnya. Facebook di tangan yang salah adalah juga alat untuk melakukan kekerasan, pelecehan, bahkan tindak kriminal seperti penipuan, pemerasan, dan sebagainya.
Remaja dan anak-anak pada dasarnya adalah pihak yang masih memerlukan arahan, tuntunan, bimbingan, panduan, dan pengawalan dari pihak- pihak seperti orangtua, guru, dan pemangku kepentingan dalam pendidikan anak dan remaja. “ Hal ini berlaku dalam banyak aspek kehidupan remaja dan anak-anak dimana orang tua berperan aktif dalam menanamkan nilai-nilai yang positif, termasuk di dalamnya nilai- nilai mengenai hubungan pertemanan yang dijalin melalui dunia maya,” jelasnya.
Perlu ada kesadaran peran dan kerjasama antara seluruh stakeholders. “Perlu ada penataan yang melibatkan seluruh stakeholder ini agar remaja dan anak dapat mengambil manfaat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sekaligus menghindari mudharatnya,” pungkasnya.
Senada dengan yang diungkapkan Hj. Airin Rachmi Diany, Pakar telematika RM Roy Suryo mengatakan penyelesaian penyalahgunaan Facebook tidak bisa dilakukan secara parsial. Artinya, butuh tindakan bersama untuk menekan dampak buruk yang mungkin ditimbulkan jejaring sosial itu.
"Setiap sosial networking termasuk facebook ciptaan Zuckerberg pemuda New York ini tentu memiliki sisi positif dan negatif. Nah yang harus kita minimalkan adalah sisi negatifnya," ungkap Roy.
Menurut Roy Suryo, setidaknya beberapa upaya yang bisa dipakai menekan penyebaran efek buruk facebook. Pertama, langkah teknis berkaitan dengan kebijakan Kementrian Komunikasi dan Informasi tentang penyelenggaraan program internet sehat. Program itu memungkinkan asosiasi warnet, guru atupun pengguna internet memahami facebook sebagai piranti tukar sapa ataupun tukar informasi bukan untuk tujuan lain.
Selebihnya, Kementrian juga bisa menyebarkan filter berupa program software untuk menekan dampak buruk teknologi informasi. Kedua, perlu adanya dukungan dari orangtua, tokoh budaya hingga kalangan agamawan, untuk mensosialisasikan tentang saran, manfaat dan sisi positif facebook.
Bagi Roy Suryo, semakin banyak masyarakat yang tahu tentang IT maka kehidupan akan semakin baik. Ia menginginkan agar teknologi ini bisa diterima dengan mudah, sederhana, dan bisa dinikmati oleh masyarakat. “Teknologi itu indah jika kita mau memberikannya juga ke masyarakat, ” ungkapnya.
Selain itu dengan teknologi yang sederhana asal dimanfaatkan dengan maksimal, maka teknologi itu akan menghasilkan kualitas yang optimal. “Seperti Handphone yang saya gunakan ini bisa dijadikan untuk mengoperasikan layer LCD piranti Bluetooth yang ada di handphone genggamnya,” jelasnya.
Seperti juga facebook dan jejaring sosial lainnya apabila dimanfaatkan dengan baik, maka akan bisa memberikan manfaat bagi kita. Yang terpenting adalah dari diri kita sendiri untuk menggunakan teknologi moderen ini secara sehat, pungkasnya. (mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar