KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah
menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu
tentang Mata kuliah
Pengendalian kualitas, yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “teknik perbaikan kualitas” yang dapat menambah ilmu pengetahuan kita.
Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang
cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen penyusun yaitu Ibu Senja puspita sari, St yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti
tentang bagaimana cara kami menyusun karya tulis ilmiah.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Dumai, October 2010
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ……………………………….. 1
DAFTAR ISI ……………………………….. 2
Quality – inprovement teknik (Teknik-teknik Perbaikan Kualitas)
I.1 Teknik perbaikan kualitas ……………………………….. 4
I.2
Defenisi Pengendalian
Kualitas ……………………………….. 5
II.2.1
Tujuh Peralatan Kualitas (The Seven Tools of Quality) yang membantu
dalam proses perbaikan kualitas: .................................................. 5
I.2.2 Proses Pemecahan
Masalah .................................................. 6
II.1 Diagram Pareto .................................................. 6
II.1.2 Prinsip Pareto .................................................. 7
II.2 Contoh
Diagram Pareto “Billing Errors” .................................................. 8
II.2.1
Contoh Diagram Pareto “Billing Errors” (lanjutan) .......................... 9
III.1 Diagram Pencar
(scatter diagram) ..................................................
10
III.1.1
Contoh Diagram Pencar ` ................................................. 10
III.2 Prosedur Membuat Diagram Pencar ................................................. 11
III.2.1Petunjuk
Penggunaan Diagram Pencar ................................................. 11
III.2.2 Contoh
Diagram Pencar .................................................. 12
IV.1 CHECK SHEETS (Lembar Pengecekan/Periksa) ...................................... 12
IV.2 Contoh Lembar Pengecekan .................................................. 13
IV.2.1
Contoh Blangko Kosong - Lembar Periksa ...................................... 14
IV.3 Stratifikasi Check sheet .................................................. 15
IV.3.1 Metode
Penstratifikasian .................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ……………………………….. 16
Quality – inprovement teknik
(Teknik-teknik Perbaikan Kualitas)
(Teknik-teknik Perbaikan Kualitas)
I.1
Teknik perbaikan kualitas
Diagram
Pareto
|
diagram
pencar (scatter diagram)
|
box
plots
|
histogram
|
run chart
|
peta
multivariabel
|
lembar
pengecekan (check sheet)
|
diagram
grier
|
peta
pengendali (control chart)
|
analisis
matriks
|
time
series
|
analisis
kemampuan proses
|
diagram
sebab akibat
|
stem‑and‑leaf
plots
|
Manajemen Kualitas seringkali disebut
sebagai the problem solving, sehingga manajemen kualitas dapat
menggunakan metodologi dalam problem solving tersebut untuk meengadakan
perbaikan (Ridman dan Zachary, 1993). Ada berbagai teknik perbaikan kualitas
yang dapat digunakan dalam organisasi, antara lain:
Masing-masing teknik tersebut mempunyai kegunaan yang dapat berdiri sendiri maupun saling membantu antar satu teknik dengan
teknik yang lain.
I.2 Defenisi Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas menurut Sritomo
Wigujosoebroto (252 : 2003 ) merupakan suatu sistem verifikasi dan penjagaan /
perawatan dari suatu tingkatan / derajat kualitas pproduk atau proses yang di
kehendaki dengan cara perencanaan yang seksama , pemakaian peralatan yang
sesuai , inspeksi yang terus menerus , serta tindakan korektif bilamana
diperlukan. Dengan demikian hasil yang diperoleh dengan kegiatan pegendalian
kualitas benar‑benar bisa memenuhi standar yang telah direncanakan.
Tujuan diadakannya pengendalian
kualitas adalah menyediakan suatu alat baru yang membuat pemeriksaan proses
menjadi lebih efektif (Eugene L. Grant & Richard S. Leavenworth, 1993, 28),
dan untuk mendapatkan gambaran bahwa spesifikasi produk yang telah ditetapkan
apakah masih sesuai dengan kualitas standar atau perlu pengecekan terhadap
kesalahan‑kesalahan yang terjadi, sehingga dapat menurunkan kualitas produk
tersebut.
I.2.1 Tujuh Peralatan
Kualitas (The Seven Tools of Quality) yang
membantu dalam proses perbaikan kualitas:
Diagram Pareto
Diagram Pencar (Scatter Diagram)
Lembar Pemeriksaan (Check Sheets)
Histogram
Time Series
Diagram Tulang ikan/Sebab & Akibat (Cause-and-Effect Diagram)
Peta kontrol (Process
Control Chart)
I.2.2 Proses Pemecahan
Masalah
Kenali setiap gejala (symtoms)
gejala ¹ permasalahan (problems)
gejala ¹ permasalahan (problems)
Dapatkan fakta (kumpulkan data)
Identifikasi masalah
Bangkitkan ide
Cari cara penyelesaian (solutions)
Rencanakan implementasi
Tindak lanjuti
II.1 Diagram Pareto
Dikembangkan pertama kali oleh Juran
Diagram Pareto diperkenalkan oleh seorang ahli yaitu Alfredo Pareto.
Banyak digunakan dalam manajemen kualitas
Diagram Pareto ini merupakan suatu gambar yang mengurutkan
klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga
terendah. Hal ini dapat membantu menemukan permasalahan yang terpenting untuk
segera diselesaikan (ranking tertinggi) sampai dengan yang tidak harus segera
diselesaikan (ranking terendah).
Selain itu, Diagram Pareto juga dapat digunakan untuk membandingkan
kondisi proses, misalnya ketidaksesuaian proses, sebelum dan setelah diambil
tindakan perbaikan terhadap proses
Penyusunan Diagram Pareto
II.1.1 Penyusunan Diagram
Pareto meliputi enam langkah, yaitu:
- Menentukan metode
pengklasifikasian data, misalnya berdasarkan masalah, penyebab jenis
ketidaksesuaian, dan sebagainya.
- Menentukan satuan yang
digunakan untuk membuat urutan karakteristik‑ karakteristik tersebut,
misalnya rupiah, frekuensi, unit, dan sebagainya.
- Mengumpulkan
data sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan.
- Merangkum
data dan membuat rangking kategori data tersebut dari yaang terbesar
hingga yang terkecil.
- Menghitung
frekuensi kumulatif atau persentase kumulatif yang digunakan.
- Menggambar
diagram batang, menunjukkan tingkat kepentingan relatif masing- masing
masalah. Mengidentifikasi beberapa hal yang penting untuk mendapat
perhatian.
II.1.2 Prinsip Pareto
Vilfredo Pareto (1848-1923), ahli ekonomi Italia:
20% dari population memiliki
80% dari total kekayaan
Juran mengistilahkan “vital few, trivial many”:
20% dari masalah kualitas menyebabkan kerugian sebesar 80%.
Yaitu: Memisahkan “bagian
penting yang sedikit (vital few)” dari “bagian tak penting yang banyak (trivial many)”
Trivial Faktor
Trivial Faktor

![]() |
Trivial Faktor
II.2 Contoh Diagram Pareto
“Billing
Errors”
Penyebab
|
Frekuensi
|
Komulatif
|
Kesalahan Ketik
|
81
|
81
|
Kesalahan Hitung
|
27
|
108
|
Rekening Keliru
|
22
|
130
|
Alamat Keliru
|
13
|
143
|
Lainnya
|
6
|
149
|
II.2.1 Contoh Diagram
Pareto
“Billing Errors” (lanjutan)
“Billing Errors” (lanjutan)

II.2.2 Contoh Diagram
Pareto bentuk lengkap

III.1 Diagram Pencar (scatter diagram)
Scatter diagram merupakan cara yang
paling sederhana untuk menentukan hubungan antara sebab dan akibat dari dua variabel.
Langkahlangkah penyusunan:
Data dikumpulkan dalam bentuk pasangan
titik (x, y). Dari titik‑titik tersebut dapat diketahui hubungan antara
variabel x dan variabel y, apakah terjadi hubungan positif atau negatif.
III.1.1 Contoh
Diagram Pencar
Kesalahan ketik yang dipengaruhi oleh penundaan
Tingkat kecelakaan kerja dan waktu lembur
Kerusakan mesin dan frekuensi perawatan
![]() |
III.2 Prosedur Membuat
Diagram Pencar
Hipotesiskan hubungan yang akan dipelajari
Tentukan ukuran sampel yang tepat
Penyebab diperagakan sebagai X dan hasil sebagai Y
Tentukan nilai Max dan Min tiap sumbu
Plot data pada bagan
III.2.1Petunjuk Penggunaan Diagram Pencar
Diagram pencar menampilkan pola berbeda yang harus ditafsirkan
![]() |
III.2.2 Contoh Diagram Pencar
![]() |
Contoh diagram pencar hubungan antara. kecepatan suatu kendaraan
dengan keahlian si pengendara
IV.1 CHECK SHEETS (Lembar Pengecekan/Periksa)
Tujuan pembuatan lembar pengecekan adalah menjamin bahwa data
dikumpulkan secara teliti dan akurat oleh karyawan operasional untuk diadakan
pengendalian proses dan penyelesaian masalah.
Data dalam lembar pengecekan tersebut nantinya akan digunakan dan
dianalisis secara cepat dan mudah. Lembar pengecekan ini memiliki beberapa bentuk Kesalahanjumlah
IV.1.1 Karakateristik
Lembar Periksa
Data dapat dicatat dengan mudah
Data dapat dipahami dengan mudah
Mencegah terjadinya data hilang (missing data)
Dapat menentukan sumber persoalan
Memungkinkan pemecahan persoalan dengan cepat
Dipakai untuk memeriksa beberapa item secara bersamaan
Memungkinkan pengklasifikasian/penstrataan data
IV.2 Contoh Lembar
Pengecekan
![]() |
Sumber : Goetsch
dan Davis (I995)
Gambar Check Sheet untuk Banyaknya
Kesalahan
IV.2.1 Contoh Blangko Kosong - Lembar
Periksa
Waktu
|
Candra
|
Agung
|
Dewi
|
Total
|
08:00 – 09:00
|
||||
09:01 – 10:00
|
||||
10:01 – 11:00
|
||||
11:01 – 12:00
|
||||
12:01 – 13:00
|
||||
13:01 – 14:00
|
||||
14:01 – 15:00
|
||||
15:01 – 16:00
|
||||
16:01 – 17:00
|
||||
Total
|
IV.3 Stratifikasi Check
sheet
Informasi penting mungkin tidak tampak dalam data yang telah
terkelompok
Pengklasifikasian data dapat membantu menampakkan informasi tersebut
Data dapat diklasifikasikan berkenaan dengan
Kondisi
Penyebab
Karakteristik
IV.3.1
Metode
Penstratifikasian
Bahan (Materials)
Tempat pemasokan (gudang)
Pamasok (vendors)
Fasilitas
Usia peralatan
Peralatan yang dibutuhkan
Pekerja/Buruh
Tim atau unit kerja
Jumlah
Operator
Kondisi
Cuaca
Temperatur
Kelembaban
Waktu
Shift
DAFTAR PUSTAKA
Dorothea , Wahyu , Ariani
, “Manajemen Kualitas”, Universitas Atmajaya , Yogyakarta , 1999
Tapiero , Charles S .,”The
Management Quality and It’s Control “, Chapman Hall , London 1996
Google
Teknik Perbaikan Kualitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar